Upaya selanjutnya, Ariza menuturkan, Pemprov DKI juga terus melakukan peningkatan, perbaikan, dan penyempurnaan regulasi. Hal ini, kata dia, disesuaikan dengan fakta, data dan kondisi yang ada.
Selain itu, jelas dia, pihaknya meningkatkan pula jumlah aparat yang melakukan pemantauan, pengawasan dan penindakan terhadap para pelanggar protokol kesehatan. Sanksi bagi para pelanggar itu pun turut ditingkatkan.
Namun, menurut dia, sebanyak apapun jumlah aparat yang diterjunkan untuk melakukan pengawasan, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Jakarta yang kurang lebih 11 juta jiwa. "Untuk itu kami membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk melaporkan kepada kami, membantu mengingatkan, mengawasi, dan lain sebagainya," ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu kembali meminta masyarakat agar lebih mematuhi dan taat menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kita tidak bisa melawan covid apabila tidak kerja sama. Kerja sama kami tingkatkan dengan daerah-daerah tetangga, daerah penyangga, dengan pemerintah pusat mendapat dukungan penuh. Tetapi yang paling penting dari semuanya, kerja sama dengan seluruh warga Jakarta," ucap Ariza.
Sebelumnya diberitakan, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total kumulatif jumlah pasien konfirmasi positif telah melampaui angka satu juta kasus dengan penambahan kasus harian pada Selasa (26/1) ini, yang sebesar 13.094.
Total kasus kumulasi pun tercatat sebanyak 1.012.350. Berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 75.194 dari 48.097 orang.
Semakin tingginya jumlah kumulatif kasus positif ini menunjukan bahwa laju peningkatan kasus masih belum terkendali. Upaya yang dilakukan selama ini juga masih belum efektif mengendalikan penambahan kasus.