Ahad 24 Jan 2021 00:25 WIB

Kemenkes: 141 Ribu Tenaga Kesehatan Sudah Divaksinasi

Vaksinasi diharapkan mencapai target 1,47 juta tenaga medis hingga Februari 2021.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan.
Foto: ANTARA/Fauzan
[Ilustrasi] Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Tanah Air yang telah menerima vaksinasi Covid-19 terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 141 ribuan nakes telah disuntik vaksin hingga Sabtu (23/1).

"Total jumlah nakes yang telah divaksinasi Covid-19 sebanyak 141 ribuan. Mereka semua telah mendapatkan suntikan pertama," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Sabtu (23/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, para nakes tersebut disuntik di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang tersebar di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi. Sebenarnya, Kemenkes mencatat sebanyak 172.901 nakes telah mengakses aplikasi PeduliLindungi yang merupakan platform untuk mendapatkan vaksinasi.

Namun, tidak semua nakes ini mendapatkan imunisasi terhadap Covid-19. Ia menceritakan ada sejumlah alasan nakes belum mendapatkan vaksin ini di antaranya saat skrining ternyata tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg, penyintas Covid-19, sedang menyusui atau memiliki penyakit penyerta (komorbid) lainnya.

Ketika nakes belum terdaftar di tahap pertama, dia melanjutkan, ada kemungkinan dia terdaftar di tahap kedua. Ia mengatakan, vaksinasi untuk seluruh nakes terus berjalan dan diharapkan hingga Februari 2021 mencapai target sebanyak 1,47 juta tenaga medis bisa disuntik.

Bahkan, kini tenaga medis tidak perlu menunggu pesan singkat sebelum mendapatkan vaksin. Ia mengatakan, nakes yang telah terdaftar di Kemenkes maka otomatis akan mendapatkan e-ticket vaksinasi dan bisa langsung mendapatkan vaksinasu di fasyankes yang terdaftar.

Ia menegaskan, vaksinasi sangat penting diberikan pada nakes supaya bisa mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19. "Karena lebih dari 600 tenaga kesehatan Indonesia sudah meninggalkan kita (akibat Covid-19) dan ini kehilangan bagi bangsa Indonesia," kata perempuan yang juga menjabat sebagai juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini.

Ia mengatakan, vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya. Vaksin, dia melanjutkan, bisa memberikan perlindungan sehingga risiko sakit Covid-19 hanya 30 persen. Sedangkan risiko orang terinfeksi Covid-19 tanpa perlindungan vaksin hingga tiga kali lipat dibandingkan orang yang telah mendapatkan imunisasi Covid-19.

Karena itu, Nadia mengajak semua pihak memutuskan mata rantai penularan virus. "Ini termasuk vaksinasi yang memberikan perlindungan sehingga penyakit yang kita alami tidak menjadi parah, bahkan bisa mencegah kematian," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement