REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memaparkan tiga aspek utama yang mesti dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan penyakit di tengah pandemi seperti saat ini.
"Sebenarnya, menurut teori kesehatan masyarakat, agar kita terhindar dari sebuah penyakit yang diubah bukan perilaku saja tapi banyak hal," kata Ketua PB IDI Daeng M. Faqih saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (22/1).
Sebanyak tiga aspek tersebut, yakni mengubah perilaku, menjaga daya tahan tubuh, dan memodifikasi atau menjaga kebersihan lingkungan sekitar baik itu tempat kerja, rumah ibadah dan sebagainya.
Ia mengatakan aspek perubahan perilaku tetap merujuk pada penggunaan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan.
Ia menjelaskan menjaga daya tahan tubuh, terutama di tengah pandemi sebagai hal penting. Meskipun seseorang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, bila kesehatan tubuhnya turun maka juga rentan terinfeksi virus atau penyakit.
Ia menjelaskan bahwa menjaga lingkungan yang sehat selama pandemi juga sebagai hal penting. Protokol kesehatan dan daya tahan tubuh juga harus didukung lingkungan yang sehat. "Sepertinya ini perlu masuk ke protokol kesehatan yang selama ini digaungkan secara nasional," kata Daeng.
Selama ini, penerapan protokol kesehatan yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan lebih mengarah pada perubahan perilaku saja.
Oleh sebab itu, lanjut dia, masyarakat dan semua pihak terkait ke depan diharapkan tidak hanya menerapkan 3M. Namun, perlu ditambah beberapa aspek lain, yakni menjaga daya tahan tubuh dan memodifikasi lingkungan sekitar.
Harapannya, dengan tambahan dua perlindungan tersebut maka upaya memutus rantai penularan bisa dilakukan dengan baik.