Jumat 22 Jan 2021 18:46 WIB

Brand Fashion Asal Bandung Ubah Strategi Kala Pandemi Covid

Pandemi Covid-19 sepanjang 2020, berpengaruh signifikan terhadap bisnis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Industri Fashion terimbas pandemi Covid 19.
Foto:

Menurutnya, jika dulu ia fokus mengandalkan penjualan Motzint secara offline di toko, sekarang ia menjaring ceruk pendapatan melalui daring (online) memanfaatkan beberapa marketplace, seperti Shopee. Lambat laun, setelah menjalani proses di tengah pandemi, Motzint bisa bertahan bahkan meningkat dari sisi penjualan.

“Tadinya mau PHK, tapi pegawai kan punya keluarga juga. Kasihan. Makanya saya coba pelajari bisnis di online, marketplace dan lain-lain. Alhamdulillah ada hasilnya, saya juga ga merumahkan atau memberlakukan PHK kepada pegawai,” paparnya. 

Pegawai di toko Motzint, kata dia, dialihkan untuk menjaga pembelian secara daring. Ada 15 orang yang bertugas di bagian ini. Mereka pun bertugas menjaga sekitar 500 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Di bagian produksi, dia menambah pegawai di antaranya 40 penjahit baju, celana, hingga jaket. “Dari menjelang akhir tahun kemarin, penjualan konsisten di angka 10 ribu barang terjual,” kata pria yang dulu berkuliah di STIE Tridharma itu.

Capaiannya ini, kata Gilang, membuat dirinya yakin bahwa industri fashion masih bisa berkembang meski di tengah situasi pandemi. Gilang pun berharap banyak pengusaha khususnya anak muda bisa memiliki optimisme serupa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement