Jumat 22 Jan 2021 17:50 WIB

Nakes Divaksin, Jubir: Tak Ada Laporan Efek Serius

Komnas KIPI mengumpulkan 30 laporan KIPI yang bersifat ringan dan tidak ada serius.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, bahwa per Jumat (22/1) ini tidak didapatkan laporan mengenai efek samping serius dari vaksinasi. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas KIPI), hanya mendapatkan temuan efek samping ringan dari setidaknya 132.000 tenaga kesehatan yang sudah divaksin sampai hari ini. 

"Vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan Komisi Nasional KIPI semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius," kata Nadia dalam keterangan pers, Jumat (22/1).

Komnas KIPI adalah lembaga yang bertugas memantau program vaksinasi di seluruh Indonesia, termasuk mengumpulkan data dan laporan terkait efek samping. Sampai saat ini, Komnas KIPI mengumpulkan 30 laporan KIPI yang bersifat ringan dan tidak ada reaksi serius. Reaksi serius yang dimaksud adalah efek samping kesehatan yang membuat penderitanya perlu perawatan medis. 

Nadia menambahkan, target jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi pada gelombang pertama ini sebanyak 1,4 juta orang. Targetnya, program vaksinasi terhadap 1,4 juta tenaga kesehatan ini ditargetkan bisa rampung pada Februari 2021. Ia menekankan, vaksinasi menjadi penting bagi tenaga kesehatan demi menekan angka kematian yang menimpa mereka akibat Covid-19. 

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 nakes dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai covid19 mlalui vaksinasi. Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya," ujar Nadia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement