Jumat 22 Jan 2021 12:58 WIB

Pendidikan Harus Jadi Salah Satu Fokus Penanganan Covid-19

Rektor Yarsi menyebut tidak ada anggaran khusus pendidikan di penanganan Covid-19

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rektor Universitas Yarsi Fasli Jalal menilai selama penanganan Covid-19, masalah pendidikan masih belum ditangani secara serius. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya anggaran yang difokuskan untuk sektor pendidikan di dalam penanganan Covid-19.
Foto:

Terjadinya pandemi, tentunya mempengaruhi berbagai program pendidikan yang dilakukan untuk mempersiapkan bonus demografi ini. Oleh karena itu, perhatian pada sektor pendidikan harus ditingkatkan agar ketika mencapai bonus demografi nanti, tenaga kerja Indonesia bisa bersaing dengan dunia internasional.

Kondisi ketimpangan belajar harus menjadi perhatian pemerintah khususnya pada masa pandemi ini. "Ketimpangan pengetahuan makin lebar, yang sudah terjadi sebelum Covid-19 melepar sekarang. Rentan putus sekolah dan mengganggu dalam capaian dia untuk mendapatkan bonus demografi," kata dia lagi.

Lebih lanjut, Fasli merekomendasikan beberapa hal terkait pendidikan Indonesia. Menurutnya, upaya agar sekolah tatap muka harus terus diusahakan. Namun, jika tatap muka tidak dimungkinkan maka kesehatan harus menjadi pertimbangan utama.

Selain itu, guru harus dibantu untuk mempersiapkan pembelajaran daring dengan baik. "Perangkat belajar untuk anak-anak juga dibantu. Kalau perlu ada subsidi atau pinjaman untuk gadget yang bisa dipinjamkan kepada keluarga yang tidak mungkin menggunakan sendiri," ujar Fasli.

Fasli juga memberikan perhatian kepada bantuan untuk perguruan tinggi. Ia menyayangkan, tidak adanya anggaran khusus untuk perguruan tinggi swasta yang sangat terdampak pandemi.

Menurutnya, jika bank dan pedagang diberi bantuan, mestinya pusat pengembangan sumber daya manusia seperti kampus juga diberikan bantuan khusus. "Kenapa hanya kesehatan, kemiskinan, dan ekonomi. Harusnya pendidikan. Karena tanpa itu, makin rontok pendidikan kita nanti dan susah mengembalikannya," kata dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement