REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Status Gunung Raung kembali naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II), Kamis (21/1). Kenaikan status ini diumumkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam surat nomor 16.Lap/GL.05/BVG/2021. 

Surat yang ditandatangani oleh Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana (PVMBG), Kasbani ini mengungkapkan hasil evaluasi, pemantauan visual dan instrumental Gunung Raung. Kasbani menyimpulkan adanya gejala kenaikan aktivitas pada gunung api aktif tipe strato tersebut. "Maka tingkat aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung tanggal 21 Januari 2021 pukul 13:00 WIB," kata Kasbani dalam keterangan resmi, Kamis (21/1).

Gunung Raung teramati mengalami peningkatan aktivitas dengan terjadinya beberapa kali erupsi kecil. Pada Rabu (20/1), terekam tremor nonharmonik dan gempa vulkanik dalam di Gunung Raung. Pada hari berikutnya, terekam juga delapan kali gempa hembusan dan 32 kali tremor nonharmonik.

Selain itu, beberapa gempa disusul munculnya asap keabu-abuan juga teramati di gunung berketinggian 3.260 mdpl tersebut. Asap terlihat membubung tinggi 100 meter hingga 400 meter di atas puncak kawah.

Dengan adanya peningkatan status ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer (Km) dari kawah atau puncak. Pemerintah daerah (Pemda), BPBD Provinsi Jatim dan kabupaten diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Raung.

Untuk diketahui, Gunung Raung terletak di tiga kabupaten Jawa Timur (Jatim), yakni Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso. Gunung tersebut sempat naik status waspada pada 17 Juli 2020. Kemudian statusnya kembali menjadi normal pada 27 November 2020.

Ikuti Whatsapp Channel Republika