Kamis 21 Jan 2021 19:18 WIB

Satgas: Varian Covid-19 Inggris tak Ditemukan di Indonesia

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tak berkaitan dengan varian strain baru.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 memastikan lonjakan secara signifikan kasus Covid-19 di Indonesia tidak berkaitan dengan temuan varian strain baru Covid-19 dari Inggris. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, tidak ditemukan varian virus baru tersebut dalam infeksi virus corona di Indonesia. 

Wiku menyebutkan bahwa fakta tersebut didapat dari kajian mendalam oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME). Dari 244 whole genome sequencing yang dikumpulkan LBME kepada GISAID atau bank data influenza dunia, tidak ditemukan mutasi B117, alias strain baru Covid-19 dari Inggris. 

Baca Juga

"Namun, jenis mutasinya sudah banyak ditemukan, ialah berjenis D614G," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (21/1). 

Kendati tidak ditemukan varian virus baru di Indonesia, Wiku tetap mewanti-wanti masyarakat terhadap parahnya tren penularan Covid-19 saat ini. Ia menegaskan, satu-satunya cara untuk mencegah masuknya varian virus baru di Indonesia adalah dengan menghambat laju penularan. Tentunya dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. 

"Jika kita lengah atas kedisiplinan protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendiri yang menjadi bagian penambahan kasus psoitif atau berada di ruang perawatan covid. Jangan sampai hal ini terjadi maka dari itu tetap hati-hati dan waspada," katanya. 

Wiku mengingatkan, kabar mengenai pasien positif Covid-19 kini tak lagi sebatas berita di televisi atau portal daring saja. Namun, kabar tersebut sudah dengan mudah ditemui di lingkungan rumah atau tempat kerja. Menurutnya, sudah banyak orang-orang terdekat yang diketahui positif Covid-19. 

"Ini adalah alarm agar lebih siaga," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement