Kamis 21 Jan 2021 15:54 WIB

Donald Trump dan Joe Biden: Pelajaran dari Demokrasi Amerika

Belajar demokrasi dari Joe Biden dan Donald Trump

 Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden, berkendara di dekat Gedung Putih selama Pengawalan Presiden ke Gedung Putih, Rabu (20/1/2021)  di Washington.
Foto:

Nasir Tamara: Pengerahan aparat keamanan yang belum pernah terjadi dalam sejarah Amerika untuk acara pelantikan Presiden Amerika Serikat dengan kehadiran 25.000 serdadu National Guard ditambah dengan polisi Washington DC.

Laporan dari FBI dan badan inteligen lain mengkhawatirkan karena adanya bahaya penyerbuan bersenjata yang  oleh orang-orang pro Donald Trump yang bisa terjadi di seluruh Amerika.

Oleh karena itu para peserta upacara pelantikan yang bisa mencapai lebih 100.000 orang tidak mungkin hadir sehingga digantikan oleh bendera-bendara yang ditancapkan di sepanjang halaman the Mall.

Suasana itu makin mencekam karena suasana duka berkepanjangan. Di hari pertamanya menjabat 400.000 lebih warga Amerika meninggal akibat virus Corona. Makin tragis lagi jumlahnya  bertambah terus meskipun vaksin sudah ditemukan.

Pelantikan itu juga istimewa karena Wakil Presiden USA terpilih adalah perempuan yang pertama dalam sejarah negeri itu. Wanita pertama yang berkulit berwarna, setengah India dari ibunya,  yang meraih jabatan teramat penting itu.

Absennya Presiden Donald Trump dalam pelantikan tampak sekali disengaja.  Tidak ada wishing well dan jabat tangan antar presiden yang baru dan presiden yang lama. Padahal menurut kebiasaan protokol, seremoni perpindahan jabatan secara resmi selalu ada.

Pertama kali sejak tahun 1869 dalam sejarah Amerika. Donald Trump merekayasa meninggalkan Gedung Putih hanya beberapa jam sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement