“Saya ngikut orang-orang. Kata orang-orang libur ya libur, kompak. Soalnya (harga) daging ini enggak berhenti-berhenti naiknya, sedangkan penjualan di pasar itu masih lemah,” cerita Yusuf saat ditemui di Pasar Ciputat, Rabu.
Yusuf menuturkan, dirinya menjual khusus daging sapi impor. Dia mengaku tidak bisa menjual daging sapi lokal lantaran tidak kuat menjual daging sapi lokal yang melambung tinggi. “Kalau (daging sapi) lokal saya enggak bisa. Bisa belanja tapi enggak bisa setor. Masalahnya harganya. Kalau Rp 130 ribu per potong kayaknya kewalahan,” terangnya.
Menurut penuturannya, harga daging sapi impor yang dijualnya juga mengalami kenaikan, namun tidak setinggi daging sapi lokal. Untuk daging sapi impor, kata dia, ada kenaikan dari Rp 70 ribu menjadi Rp 73 ribu per kilogram dari tempat pemasok. Namun, dia mengakui tetap menjualnya ke pembeli dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram untuk tetap bisa menggaet pembeli.
“Jadi intinya pada naik semua sejak awal tahun, jadi enggak cuma lokal tapi juga dari impor,” jelasnya.