REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang daging sapi di pasar Jakarta Barat mengeluhkan harga yang belum kunjung kembali normal yakni masih di kisaran Rp 160.000 per kilogram setelah beberapa hari Lebaran.
"H-2 Lebaran bahkan sempat sampai Rp180.000 per kilogram. Sekarang masih di Rp160.000," kata Ade salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Slipi, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Menurut Ade, masih tingginya harga daging sapi itu membuat dirinya mengalami kesulitan untuk menjual ke masyarakat yang menuntut harga kembali normal yakni Rp140.000 per kilogram. "Apa lagi sekarang sudah Lebaran warga baru kemarin makan daging. Jadi mana mungkin beli daging lagi dengan harga segitu," kata Ade.
Per hari, Ade mengaku hanya bisa menjual empat sampai lima kilogram daging. Bahkan saking sedikitnya pembeli, Ade memiliki stok daging sapi sampai 30 kilogram. Saat ditanya apa penyebab belum turunnya harga daging dari rumah pemotongan hewan (RPH), Ade mengaku tidak mengetahui.
Sepi pembeli juga dirasakan Jay, pedagang daging sapi di pasar Tomang yang mengaku hanya bisa menjual 4 kilogram per hari padahal di saat normal sanggup menjual daging sapi hingga 40 kilogram per hari. Karena kondisi tersebut, kini Jay lebih fokus untuk menjual daging kiloan via daring guna menarik peminat masyarakat.
"Sekarang kita jual online saja karena mungkin kalau dihitung-hitung harga sama aja. Pengunjung yang ke pasar kan harus bayar parkir juga," kata Jay.