Sebelumnya, tim pencarian gabungan telah menemukan perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) pada Selasa (12/1) pekan lalu dan telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun, sampai saat ini CVR yang dapat memberikan petunjuk situasi kokpit saat pesawat itu jatuh, masih belum ditemukan.
Menurut laporan Basarnas, memasuki pencarian hari ke-12 total telah ditemukan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 potongan bagian besar pesawat. Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13 ribu kaki. Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.