Abdullah meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari mulai 20 Januari 2021. Warung-warung rumahan--seperti warteg, warung masakan padang, warung masakan Sunda, warung nasi uduk rumahan, dan sebagainya-- yang masih harus mendapatkan suplai dari pedagang daging di pasar se-Jabodetabek di tengah kondisi mereka yang terus melemah.
Mengingat kondisi pasar semakin sepi dan daya beli menurun, dikhawatirkan jika seluruh pedagang daging mogok akan berefek pada sepinya pedagang yang lain. "Karenanya kami mohon agar aksi mogok selama tiga hari ke depan dipikirkan kembali," tulis Abdullah.
IKAPPI berharap anggotanya bertahan dan berdagang sebagaimana mestinya walaupun volumenya berkurang. Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama tiga hari.
Kabar ini mengacu pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021. Rencana ini dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.
Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Padahal, biasanya berkisar pada Rp 110 ribu hingga Rp 114 ribu per kg.
Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir. Padahal, harga biasanya mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kg.