REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Hasanuddin, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) berkolaborasi dengan LPPM dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Airlangga (Unair) menyiapkan aksi bersama. Aksi bersama itu untuk mengatasi dampak bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat.
Sekretaris LPPM Unhas, Abdul Rasyid Jalil, menjelaskan, saat ini pimpinan LPPM pada ketiga perguruan tinggi tersebut intensif berkomunikasi. Ketiga pihak akan segera menurunkan Tim Siaga Bencana Gabungan ke lokasi.
Sebelumnya, Tim Medis Siaga Bencana Unhas telah berada di lokasi untuk memberikan gambaran situasi kebutuhan darurat yang mendesak. “Rumah Sakit Terapung Kesatria Airlangga milik Unair saat ini sedang dalam perjalanan ke Makassar, direncanakan akan tiba besok, Selasa (19/1). Mereka akan membawa Tim Medis dan akan bergabung dengan Tim Medis LPPM Unhas untuk bersama-sama ke Sulawesi Barat melalui jalur laut,” kata Rasyid dalam siaran pers Senin (18/1).
Selanjutnya, pada Rabu (20/1), Tim Siaga Kebencanaan dari ITB juga direncanakan akan tiba di Makassar melalui pesawat udara. Tim ITB direncanakan membawa sejumlah peralatan dan bantuan darurat yang dibutuhkan masyarakat korban bencana di Sulawesi Barat.
“Tim ITB ini nanti akan berkoodinasi dengan Tim Siaga Kebencanaan LPPM Unhas, setelah koordinasi kita akan sama-sama bergerak ke lokasi melalui jalur darat. Selain membawa tenaga medis, tim ini juga akan terdiri dari relawan untuk membantu evakuasi dan bantuan darurat yang dibutuhkan di lapangan,” kata Rasyid.
Sementara itu, LPPM Unhas juga sedang menggalang partisipasi dari para peneliti dan pengabdi Unhas untuk berdonasi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Para peneliti dan pengabdi menyampaikan minat yang tinggi untuk turun tangan dan memberikan bantuan sesuai kapasitas masing-masing.
Kolaborasi tiga perguruan tinggi dikoordinasikan oleh masing-masing Ketua LPPM dari ketiga perguruan tinggi. Mereka adalah Andi Alimuddin (Ketua LPPM Unhas), Gadis Meinar Sari (Ketua LPPM Unair), dan Sugeng Joko Sarwono, (Ketua LPPM ITB).