Senin 18 Jan 2021 20:03 WIB

Basarnas Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air

310 Kantong Jenazah itu terkumpul setelah pencarian memasuki hari ke-10.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito (kedua kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1). Basarnas kembali memperpanjang operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga tiga hari kedepan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito (kedua kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1). Basarnas kembali memperpanjang operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga tiga hari kedepan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) mengumpulkan 310 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari perairan Kepulauan Seribu. Jumlah itu terkumpul memasuki hari ke-10 pencarian.

"Selain itu, total temuan untuk serpihan pesawat berjumlah 60 kantong kecil dan 55 potongan besar," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, di JICT 2 Jakarta, Senin (18/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan, cuaca pada hari ke-10 ini kurang bagus di lokasi pencarian. Sehingga tim baru mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat dan satu potongan besar bagian pesawat.

Bagus mengatakan walaupun cuaca Senin ini tidak baik, namun tim pencarian dan penyelamatan (searchandrescue/SAR) gabungan masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian dengan semaksimal mungkin. Selain itu, Basarnas mengumumkan pihaknya memperpanjang masa pencarian kembali selama tiga hari ke depan dan berfokus pada penemuan korban serta bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit (cockpitvoice recorder/CVR).

Pencarian bagian tubuh korban dalam hal ini merupakan misi kemanusiaan untuk membantu pihak keluarga yang mengharapkan korban kecelakaan dapat ditemukan dalam bentuk apapun.

Sedangkan pencarian CVR juga diperlukan untuk melengkapi analisa KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk mengetahui penyebab kecelakaan naas itu.

“Dalam tiga hari perpanjangan ini kalau nanti kita tentukan ada pengakhiran operasi SAR bukan berarti (pencarian) material kita stop. Tetap berlangsung. Kita juga tetap memantau atau memonitor situasi yang ada,” ujar Bagus.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ-182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021, jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement