Hal tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh berbagai perkembangan yang mengarah pada penggunaan energi bersih dan target zero carbon pada tahun 2050 mendatang, yang sudah menjadi komitmen negara-negara di dunia.
Dia menambahkan bahwa energi terbarukan merupakan energi masa depan yang perlu terus dikembangkan. "Pemerintah harus memberi insentif supaya menarik investor energi terbarukan, hal itu dapat berupa fasilitas pendanaan berbiaya rendah untuk investasi energi terbarukan," katanya.
Selain itu, menurut dia, regulasi yang selama ini lebih menekankan peningkatan penerimaan negara dan layanan publik harus bergeser kepada penerimaan investor yang wajar dan proses yang mudah. "Selain itu, perlu sinergitas pengembangan energi terbarukan dengan pengembangan klaster ekonomi seperti kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan kawasan wisata unggulan," katanya.
Selain itu, tambah dia, upaya tersebut perlu juga diselaraskan dengan pengembangan wilayah berbasis sumber energi terbarukan setempat.