REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peneliti Senior Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ropiudin mengatakan sosialisasi dan promosi masif tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan harus terus diintensifkan. Khususnya pada tahun ini.
"Sosialisasi ke masyarakat harus terus diintensifkan, terutama pada tahun 2021 ini," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (15/1).
Ketua Bidang Riset Aliansi Dosen Nahada Jateng-DIY tersebut mengatakan sosialisasi tersebut dapat berupa pengembangan dan perluasan jangkauan media informasi mengenai energi terbarukan. Selain itu dapat juga berupa lomba desa inovasi berbasis energi terbarukan dan pembentukan pusat-pusat energi terbarukan di wilayah perdesaan.
Menurut dia sosialisasi tersebut sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan dan penerapan energi terbarukan pada tahun 2021.
"Dengan demikian, topik energi terbarukan akan menjadi topik yang makin familiar di tengah masyarakat, bahkan dapat menjadi obrolan ringan di kedai kopi, pasar, sekolah dan tempat-tempat lainnya," katanya.
Dia mengatakan upaya untuk mengembangkan dan menerapkan energi terbarukan masih harus terus dioptimalkan pada tahun-tahun mendatang. Pasalnya, menurut dia, sepanjang 2020 kemarin pengembangan dan penerapan energi terbarukan belum banyak mengalami perubahan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Hal ini dapat dimaklumi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan termasuk Indonesia. Kebutuhan energi banyak mengalami stagnasi akibat pertumbuhan ekonomi yang cenderung sangat melambat. Dampak ini berimbas juga pada energi terbarukan. Kendati demikian, sejalan dengan tekad dan tren dunia, pertumbuhan energi terbarukan masih positif bila dibandingkan dengan energi fosil," katanya.