Jumat 15 Jan 2021 20:19 WIB

Partisipasi Masyarakat Hadapi Pandemi Masih Kurang

Epidemiolog ingatkan masyarakat harus jadi garda terdepan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
dr Pandu Riono. Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan kesalahan pemerintah dalam mengatasi pandemi adalah tidak melibatkan partisipasi masyarakat. Ia mengatakan, sebenarnya masyarakat adalah garda terdepan dalam menghadapi pandemi sehingga harus diikutsertakan.
Foto:

Pandu mengatakan, pencegahan Covid-19 harus berlapis-lapis, tidak hanya mengandalkan vaksin. Protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan harus menjadi tanggung jawab masing-masing individu agar pandemi ini tidak berkepanjangan.

Menurutnya, saat ini pemerintah harus memperkuat pencegahan primer. Pencegahan primer yakni melakukan testing, pelacakan, dan perawatan. Hal ini penting agar persebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan saat ini vaksin tetap sangat dibutuhkan. Sebab, vaksin bisa mencegah penularan penyakit. Selain itu, vaksin juga bisa menimbulkan kekebalan kelompok.

"Dimana sekitar 70-80 persen masyarakat kebal terhadap penyakit itu, sehingga mereka bisa melindungi orang-orang yang tidak bisa divaksinasi," kata Amin.

Ia menjelaskan, saat ini gejala Covid-19 semakin tidak khas. Awalnya, para ahli hanya berbicara mengenai gejala seperti demam, batuk, sesak napas. Saat ini gejala Covid-19 bermacam-macam, mulai dari kelelahan, nyeri otot, hingga tidak bisa mencium bau.

Bahkan, lanjut Amin, bagi banyak orang Covid-19 tidak memiliki gejala sama sekali. Tanpa sadar, orang tersebut telah menularkan penyakit ke orang-orang yang melakukan kontak dengannya.

Di sisi lain, Amin mengatakan masyarakat diarahkan agar juga bisa memelihara ekonomi agar tetap berjalan. "Jadi kita dituntut untuk tetap produktif, tapi harus tetap aman. UNtuk menghadapi ini, satu-satunya yang diharapkan kita bisa meningkatkan kekebalan masyarakat," kata dia lagi.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah mengatakan, ke depannya pemerintah harus melakukan investasi bencana. Hal ini penting agar bencana-bencana besar yang mungkin terjadi di masa depan bisa teratasi.

 

Ia menjelaskan, salah satu bentuk investasi bencana adalah menjaga kesehatan masyarakat sejak awal. "Kalau seandainya ada pandemi, bagaimana kita menguatkan masyarakat kita secara imun. Bagaimana mengurangi masyarakat kita yang terkena penyakit komorbid," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement