Dalam pembangunan proyek yang dimulai sejak tahun 2015 tersebut, Hutama Karya melakukan joint operation dengan PT Modern Surya Jaya (MSJ) dan PT Mitra Engineering Grup (MEG) selaku perusahaan swasta spesialis pekerjaan rel kereta. Porsi Hutama Karya pada proyek ini adalah 41 persen.
DDT Manggarai-Jatinegara nantinya dapat mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah Jabodetabek. Dengan adanya jalur tersebut, jumlah kapasitas pergerakan kereta api jalur Bekasi maupun Bogor bertambah dan mempercepat proses tunggu dan membuat kawasan tertata lebih rapi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan DDT dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan KRL. Jalur dwi ganda tersebut dapat memberikan keselamatan yang lebih baik bagi kereta lintas antar kota.
"Dengan dilakukan pembangunan proyek DDT, maka produktivitas keluar kota dan ke dalam kota akan meningkat. Juga fungsi-fungsi keselamatannya," jelas Budi.
Budi memastikan, dengan adanya DDT Manggarai-Jatinegara maka semua kereta ke luar kota akan dipusatkan ke Manggarai. Dengan begitu, fungsi stasiun yang ada di dalam kota itu tidak terganggu dengan kapasitas yang naik dua kali lipat.