REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca di lokasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182 cerah di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada hari keempat atau Selasa, cerah. Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu (9/1).
Sejumlah kapal tim SAR gabungan dari TNI AL, Basarnas, Polri dan unsur-unsur lainnya melakukan pencarian di lokasi yang diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Sejumlah helikopter berpatroli di sekitar lokasi pencarian.
Selain melalui udara dan laut, pencarian pesawat Sriwijaya Air juga dilakukan di bawah permukaan air menggunakan perangkat side scan sonar, MBES, ping locator dan ROV.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada Sabtu (9/1) di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.