REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Banjir yang melanda Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur merusak jembatan penghubung dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Palengaan. "Jembatan yang putus akibat banjir itu adalah Jembatan Klowang," kata anggota DPRD Pamekasan Masykur Rasyid di Kabupaten Pamekasan, Selasa (12/1).
Jembatan yang merupakan akses utama Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan menuju Desa Larangan Badung, Keamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, putus akibat derasnya arus banjir. Jembatan yang dibangun pada 2000 itu, menutur Masykur, kondisinya memang sudah jelek. Sehingga empasan arus deras banjir langsung memutus jembatan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pamekasan itu menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi dinas terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum Pamekasan agar jembatan penghubung itu segera diperbaiki. Hal itu karena jembatan terletak di poros utama penghubung antarkecamatan.
"Kami juga telah melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan tentang musibah ini," kata Hamas, sapaan karib Haji Masykur Rasyid itu.
Selain memutus jembatan penghubung antara Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Palengaan yang terletak di Kelurahan Kowel, banjir yang melanda Pamekasan, Senin (10/1) dan hingga Selasa (11/1) masih berlangsung itu, juga merusak tanggul penahan banjir di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan.
Sejumlah aset pemerintah, seperti kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sejumlah lembaga pendidikan di Kecamatan Kota Pamekasan juga tergenang banjir. Sementara itu, banjir kali ini merupakan kali pertama di awal tahun 2021.
Sebelumnya pada Desember 2020, banjir juga melanda Pamekasan dan menggenangi rumah warga di lima kelurahan dan tiga desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu.