Selasa 12 Jan 2021 11:23 WIB

Tim GeNose Harap Masuk Ekosistem Pendeteksi Covid-19

GeNose sudah resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 tersimpan di Kantor Kemenko PMK saat penyerahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (7/1). Kementerian Riset dan Teknologi menghibahkan satu unit GeNose C19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kemenko PMK untuk disosialisasikan dan dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Kuwat menjelaskan, GeNose bisa menjadi alat pendeteksi Covid-19 yang cepat, mudah, serta lebih murah. Jika GeNose sudah banyak digunakan, maka proses screening akan berjalan lebih cepat.

"kami berharap, agar dengan banyakt adi bisa betul-betul penempatannya tepat sehingga satu unit bisa mengakses minimal 100 orang. Nanti bisa mengetes lebih dari, misalnya kalau 10.000 alat GeNose digunakan dikali 100 orang. Sudah bisa mendeteksi 1 juta orang discreening cepat.

Jika seseorang yang dites menggunakan GeNose negatif, maka kemungkinan besar ia memang negatif karena spesifitasnya 96-97 persen. Namun, jika seseorang tersebut positif maka Kuwat menyarankan agar dilakukan tes swab PCR untuk memastikan kondisi positif atau negatif dari virus Covid-19.

Sementara itu, Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terbuka terhadap inovasi-inovasi anak bangsa. Apalagi, jika inovasi tersebut lebih baik dari yang selama ini digunakan oleh pemerintah.

Ia juga berharap, agar alat pendeteksi Covid-19 GeNose bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dengan harganya yang relatif murah. "Pemerintah terbuka pada inovasi Indonesia yang terbukti memiliki akurasi yang tinggi dan tidak mahal untuk menjadi alat screening," kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement