Kuwat menjelaskan, GeNose bisa menjadi alat pendeteksi Covid-19 yang cepat, mudah, serta lebih murah. Jika GeNose sudah banyak digunakan, maka proses screening akan berjalan lebih cepat.
"kami berharap, agar dengan banyakt adi bisa betul-betul penempatannya tepat sehingga satu unit bisa mengakses minimal 100 orang. Nanti bisa mengetes lebih dari, misalnya kalau 10.000 alat GeNose digunakan dikali 100 orang. Sudah bisa mendeteksi 1 juta orang discreening cepat.
Jika seseorang yang dites menggunakan GeNose negatif, maka kemungkinan besar ia memang negatif karena spesifitasnya 96-97 persen. Namun, jika seseorang tersebut positif maka Kuwat menyarankan agar dilakukan tes swab PCR untuk memastikan kondisi positif atau negatif dari virus Covid-19.
Sementara itu, Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terbuka terhadap inovasi-inovasi anak bangsa. Apalagi, jika inovasi tersebut lebih baik dari yang selama ini digunakan oleh pemerintah.
Ia juga berharap, agar alat pendeteksi Covid-19 GeNose bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dengan harganya yang relatif murah. "Pemerintah terbuka pada inovasi Indonesia yang terbukti memiliki akurasi yang tinggi dan tidak mahal untuk menjadi alat screening," kata Wiku.