Senin 11 Jan 2021 16:35 WIB

SEAQIL Prioritaskan Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Ini upaya meningkatkan peran bahasa Indonesia di kancah Asia Tenggara.

Direktur SEAQIL Dr  Luh Anik Mayani M.Hum (tengah, menggunakan batik merah), Esra Nelvi Siagian MM, MEd (samping sebelah kanan), Dr  Misbah Fikrianto  MM, MSi  (menggunakan jas dan dasi merah), berfoto bersana dengan kepala Divisi  dan staf SEAQIL.
Foto: Dok SEAQIL
Direktur SEAQIL Dr Luh Anik Mayani M.Hum (tengah, menggunakan batik merah), Esra Nelvi Siagian MM, MEd (samping sebelah kanan), Dr Misbah Fikrianto MM, MSi (menggunakan jas dan dasi merah), berfoto bersana dengan kepala Divisi dan staf SEAQIL.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SEAQIL menjadikan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) sebagai salah satu program prioritas utama tahun 2021. Hal itu sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia di kancah Asia Tenggara.

SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) kembali mencanangkan dukungan kepada pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud dalam upaya meningkatkan peran bahasa Indonesia di kancah internasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur SEAQIL, Dr  Luh Anik Mayani pada paparan program SEAQIL tahun 2021 di Gedung SEAQIL, Jakarta, Senin (11/1).

“BIPA memang akan menjadi salah satu prioritas SEAQIL pada tahun 2021,” ungkap Luh Anik dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Luh Anik kemudian menyampaikan bahwa program prioritas ke-BIPA-an tersebut bersesuaian dengan Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2025 Pilar Sosial Budaya. Dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Kemendikbud terkait pilar sosial budaya, kata Luh Anik, SEAQIL tercantum sebagai salah satu lembaga yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan BIPA.

“Dalam Cetak Biru tersebut, selain SEAQIL, lembaga yang juga diharapkan berperan aktif dalam internasionalisasi bahasa Indonesia adalah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,” ujarnya.

Menurut Luh Anik, dengan adanya RAN tersebut maka BIPA sebagai salah satu program prioritas SEAQIL menjadi lebih kuat dan sangat relevan.

Secara detail, Deputi Direktur Program,  Esra Nelvi M. Siagian menjelaskan bahwa pada tahun 2021, SEAQIL akan meyelenggarakan program ke-BIPA-an yang mencakup (1) Pengembangan standar kompetensi guru BIPA; (2) Pelatihan metodologi pengajaran BIPA; (3) Penyusunan materi pembelajaran BIPA berbasis Android; dan (4) Pengembangan video pembelajaran BIPA.

Ia juga mengungkapkan bahwa pelatihan metodologi pengajaran BIPA tidak hanya dilakukan di Indonesia. “SEAQIL juga akan membuka kesempatan kerja sama dengan KBRI di Bangkok Thailand dan KBRI lainnya,” kata Esra.

Sebagai informasi tambahan, program ke-BIPA-an SEAQIL pada tahun 2021 dilandasi hasil meta-analisis SEAQIL Webinar Series on Language tentang BIPA yang dilaksanakan pada tahun 2020. Webinar itu melibatkan partisipasi pengajar/pendidik, pemelajar, pengamat, peneliti, dan penulis bahan ajar BIPA dari 22 negara.

Sebagai Organisasi antar-Kementerian Pendidikan di Asia Tenggara, SEAQIL mempunyai peran dan fungsi yang strategis untuk mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di Asia Tenggara melalui peningkatan kompetensi pengajar dan pemelajar BIPA.

Dalam menyukseskan upaya ini, Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr  Misbah Fikrianto akan proaktif membuka dan menjalin kerja sama dengan institusi strategis yang mengakomodasi program ke-BIPA-an. SEAQIL juga secara intensif melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kelembagaan. 

“Penting bagi kita  melakukan inovasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga terjadi kkolaborasi yang efektif untuk melaksanakan program SEAQIL,” ujar Misbah Fikrianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement