Ahad 10 Jan 2021 16:46 WIB

Amankah Penerbangan Indonesia?

Indonesia menempati posisi ke-58 di dunia dari 192 negara anggota ICAO.

Personel TNI AL dan polisi membawa terpal berisi puing-puing yang ditemukan dari perairan lepas Pulau Jawa di sekitar tempat sebuah jet penumpang Sriwijaya Air jatuh, di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021. Penyelam Indonesia pada hari Minggu menemukan beberapa bagian dari bangkai pesawat Boeing 737-500 di Laut Jawa, sehari setelah pesawat yang membawa puluhan orang itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Foto:

Oleh : Reiny Dwinanda*

Di masa pandemi Covid-19 pun, pesawat masih jauh lebih aman dari segi risiko penyebaran dan penularan penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru tersebut. Itu berkat adopsi teknologi sistem penyaring udara HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang mampu membuat 99 persen partikel airborne tersaring dari udara yang tersirkulasi di kabin.

Terlepas dari keunggulan-keunggulan tersebut, risiko penerbangan tinggi jika mengalami masalah. Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat, yakni faktor teknis, cuaca, dan kesalahan manusia.

Pada 2019, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi 30 kasus penerbangan dengan kategori delapan kecelakaan (accident) dan 22 insiden serius (serious incident). Dari jumlah itu, 10 kasus yang diinvestigasi KNKT melibatkan runway excursion (tergelincir).

Berkaca dari tren kecelakaan serius yang pernah terjadi, DitjenPerhubungan Udara, dalam hal ini Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, jelas punya pekerjaan rumah yang harus lebih serius diselesaikan. Di samping itu, seluruh komponen sistem industri penerbangan, mulai dari regulator, operator bandara, maskapai penerbangan, operator lalu lintas udara, hingga operator perawatan pesawat udara harus terus melakukan perbaikan demi meningkatkan jaminan keselamatan penerbangan.

Sambil menunggu proses pencarian, evakuasi, dan investigasi, mari kita doakan ada keajaiban untuk keselamatan kru dan penumpang SJ 182.

*)penulis adalah wartawan republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement