Rabu 10 Feb 2021 16:29 WIB

Autothrottle Pesawat SJ 182 Mengalami Anomali

Throttle kiri mundur terlalu jauh sementara throttle kanan tidak bergerak sama sekali

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan autothrottle pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC mengalami anomali (penyimpangan atau tidak sesuai).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan autothrottle pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC mengalami anomali (penyimpangan atau tidak sesuai).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan autothrottle pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC mengalami anomali (penyimpangan atau tidak sesuai). Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

 “Saat ini yang kita tahu, autothrottle kiri bergerak mundur. Apakah yang rusak kiri kita belum tahu. Keduanya (kanan dan kiri) menunjukan sikap yang berbeda, mengalami anomali,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi video, Rabu (10/2).

Throttle pesawat merupakan tuas untuk mengatur tenaga mesin. Dia menuturkan, untuk autothrottle yang kiri juga mundur terlalu jauh, sementara yang kanan sama sekali tidak bergerak atau macet.

Meskipun begitu, Nurcahyo menegaskan, KNKT belum bisa menyimpulkan kondisi autothrottle tersebut yang menyebabkan pesawat jatuh. Begitu juga dengan belum diketahui penyebab autothrottle bermasalah.

“Ini yang kita belum tahu apakah ada kerusakan di autothrottle,” ujar Nurcahyo.

Sebab, Nurcahyo mengatakan, autothrottle berkaitan dengan 13 komponen lain yang terkait di pesawat. Dia menuturkan, KNKT masih perlu melakukan investigasi lain untuk menentukan komponen mana yang menjadi penyebab autothrottle bermasalah.

Meskipun begitu, dari flight data recorder (FDR) yang sudah ditemukan, Nurcahyo mengatakan pada pukul 14.40 WIB, autothrottle tidak aktif. Hal tersebut menyebabkan, sikap pesawat menunduk atau pitch down. Selanjutnya, 20 detik kemudian FDR berhenti merekam data. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement