REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) malam ini fokus mencari titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak. Basarnas menargetkan malam ini titik jauh bisa diketemukan.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengatakan upaya mencari titik jatuh akan dilakukan semaksimal mungkin. "Diharapkan malam ini concern kami mencari titik lokasi di mana tepatnya pesawat itu jatuh, dengan harapan setelah malam ini mendapatkan lokasi pasti maka besok pagi kami bisa melakukan pencarian dan pendalaman," kata Bambang Suryo Aji dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (8/1).
Dia mengatakan, Basarnas mendapatkan informasi terkait adanya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air sekitar pukul 14.55 WIB. Basarnas kemudian segera mengirimkan alutsista setelah menerima informasi setelah berkoordinasi dengan bandara Cengkareng.
"Kapal sudah kami berangkatkan setelah menerima informasi tersebut menuju ke titik lokasi yang diduga pesawat jatuh," katanya.
Dia mengungkapkan, posisi pesawat diperkirakan berada di pulau Laki dan pulau Lancang. Dia melanjutkan, perairan di antara kedua pulau tersebut sedalam 20 hingga 23 meter. Meski demikian Basarnas masih belum mengetahui lokasi pasti titik jatuhnya pesawat tersebut.
Dia mengatakan, Basarnas juga belum bisa memastikan apakah serpihan yang ditemukan di sekitar titik perkiraan jatuh itu merupakan milik Sriwijaya Air. Meski demikian, tim di lapangan tetap akan mengamankan serpihan tersebut untuk menjadi barang bukti dan diteliti lebih dalam apakah itu bagian dari pesawat Sriwijaya Air atau bukan.
"Bahwa ditemukan beberapa serpihan-serpihan dari yang dicurigai, kami masih belum bisa memastikan itu bagian pesawat Sriwijaya Air. Tapi barang-barang itu sudah ada di kapal dan rencananya akan kami tarik dan kami buka posko di JICT 2 malam ini juga," katanya.
Sebelumnya, pesawat komersial Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan penerbangan SJ 182 dikabarkan hilang kontak. Salah seorang petugas AirNav mengatakan kalau pesawat kehilangan kontak ketika pesawat berada di atas 10.000 kaki.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan nomor penerbangan tersebut SJY 182 itu terakhir melakukan kontak sekitar pukul 14.40 WIB. Dia memastikan saat ini Kemenhub tengah melakukan investigasi bersama dengan Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).