REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons hasil survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center. Kamhar mengatakan, Partai Demokrat menyambut baik hasil survei tersebut.
"Hasil survei ini adalah potret respons dan persepsi masyarakat yang terbentuk atas kinerja pemerintah di berbagai bidang, mulai dari penanganan Covid-19, polemik vaksin, penegakan hukum yang tebang pilih dan cenderung menjadi alat kekuasaan, dinasti politik, sampai pada pengalokasian anggaran yang sarat kepentingan dengan porsi belanja insfrastruktur yang besar di 2021 sementara pandemi Covid-19 masih terus berlangsung," kata Kamhar kepada Republika.co.id, Rabu (6/1).
Ia menambahkan, belum lagi sikap Partai Demokrat yang mencermati dinamika terkini dari partai-partai pengusung utama pemerintah. Mulai dari isu korupsi sampai pada balik badannya paslon yang sebelumnya menjadi Kompetitor Jokowi-Ma’ruf menjadi pembantu Presiden.
"Rakyat kecewa dan merasa dipermainkan. Rakyat merasa hanya diperalat untuk mendapatkan kekuasaan. Itu eksternal faktornya," ungkapnya.
Selain itu, Kamhar mengungkapkan, ada faktor pendorong internal dari capaian tersebut, yaitu sukses dan efektifnya AHY selaku ketua umum dalam memimpin dan memanajemen Partai Demokrat. Menurutnya, sejak awal menerima mandat sebagai ketua umum, AHY terus melakukan gebrakan melalui instruksi dan program yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh kader dan struktur Partai Demokrat di semua tingkatan.
Mulai dari Gerakan Perang Melawan Covid-19, Demokrat Peduli dan Berbagi, Gerakan Demokrat Bina UMKM dan Free Wifi termasuk penyikapan beberapa UU sensitif yang menyita perhatian publik seperti Omnibus Law Ciptaker, RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan Revisi UU KPK. Selain itu, konsistensi Partai Demokrat dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjadikan rakyat sebagai koalisi utamanya, disambut baik.
Dia memandang, keberhasilan AHY juga terlihat pada capaian Pilkada serentak 2020 yang lalu, dimana perolehan Demokrat sebesar 48 persen kemenangan dan 52 persen dari itu adalah Kader PD.
"Kemenangan ini melampaui target yang ditetapkan dan melebihi capaian Pilkada serupa lima tahun yang lalu. Singkatnya bagi Partai Demokrat AHY adalah optimisme dan harapan," ucapnya.
Sebelumnya Voxpopuli Research Center merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya hanya tiga parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Partai Demokrat (PD), PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Elektabilitas PSI naik dari 4,5 persen (Juni 2020) dan 4,7 persen (Oktober 2020) menjadi 4,9 persen. Sementara itu, PKS elektabilitas-nya naik dari 5,3 persen (Juni 2020) dan 5,6 persen (Oktober 2020) menjadi 8,1 persen. Lalu Demokrat naik dari 3,4 persen (Juni 2020) dan 3,3 persen (Oktober 2020) menjadi 5,1 persen.
"Demokrat, PKS, dan PSI mengalami kenaikan elektabilitas ketika parpol-parpol lain anjlok atau stabil," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad.