REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Papatong Artspace Studio Seni bekerjasama dengan Rayakultura menggelar lomba menulis dan membaca puisi berhadiah total puluhan juta Rupiah. Lomba bertema Eksistensi Bumi dan Pelestarian Lingkungan ini merupakan sebuah event bernuansa hijau teduh dengan misi dan visinya mengajak masyarakat dari berbagai kalangan usia untuk peduli merawat eksistensi bumi, rumah kita satu-satunya.
“Awal tahun ini, tepatnya tanggal 5 Januari merupakan ulang tahun usia emas saya dan sekalian saya didukung oleh Sebumi, Paguyuban Budiasi, The Body Shop Indonesia dan Samuel Aset Manajemen untuk menggelar lomba puisi kedua kalinya,” ujar Yeni Fatmawati Fahmi Idris pendiri Papatong Artspace Studio Seni yang juga seorang konsultan hukum dan juga pelukis serta penyair ini dalam rilisnya, Selasa (5/1).
Istri tokoh nasional Fahmi Idris, mantan menteri tenaga kerja pada Era Presiden BJ Habibie dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, puisi yang dibacakan peserta lomba bisa merupakan karya sendiri atau karya orang lain tanpa iringan musik dan direkam dalam format digital video.
Pada penyelenggaraan pertama tahun 2019, Yeni menggelar Lomba Cipta Cerita Pendek Cinta Bumi ICLaw Green Pen Award dan hadiah uang tunai puluhan juta Rupiah. Peserta yang mengirimkan karyanya mencapai 1.659 judul.
"Pada lomba pertama peserta tidak hanya dari tanah air tapi juga dari Malaysia, Sydney Australia, Macau dan Hong Kong. Saya berharap pada lomba edisi kedua ini akan jauh lebih banyak lagi," ujar Yeni.
ICLaw merupakan konsultan hukum yang didirikan oleh Yeni Fatmawati dan rekan-rekannya. Mendukung Gerakan Sastra Hijau merupakan program social responsibility IClaw selaras dengan panggilan nurani wanita berhijab ini selaku pegiat lingkungan.
Lomba menulis dan membaca puisi ini dibagi dua kategori yakni kategori A untuk Pelajar SMP/SMA dan sederajat SLTA dan Kategori B untuk Umum: Mahasiswa/Guru/Dosen/Penyair. Lomba ini berhadiah lebih dari Rp 30 Juta berupa uang tunai, 1000 bibit pohon yang akan diatasnamakan para pemenang, bibit pohon tersebut akan ditanam di lahan kritis bekerjasama dengan Sebumi.
Pemenang juga akan mendapatkan produk menarik dari sponsor. Tiga judul puisi finalis juga akan dibacakan oleh tiga aktor top Indonesia sesuai kategorinya.
Untuk memastikan kualitas lomba, dewan Juri yang akan menilai dalam Papatong Award #AnugerahPuisiBumi adalah para pakar di bidangnya terdiri dari Naning Pranoto, Sastrawati dan Pegiat Sastra selaku Ketua Dewan Juri, kemudian ada Maman S. Mahayana, Sastrawan dan Kritikus Sastra; Hilman Mutasi, Penulis, Sutradara dan Produser; Daniel Wisnu Wardana, Sinematografer dan Dosen; Bambang Kariyawan, Sastrawan dan Penggiat Sastra Hijau dan Yeni Fatmawati, Konsultan Hukum, Penulis dan Pelukis.
Lomba terbuka bagi WNI yang bermukim di Tanah Air maupun maupun di luar negeri, sesuai dengan kategori yang ditetapkan. Lomba dibuka tanggal 5 Januari dan ditutup tanggal 15 Maret 2021, pukul 24.00 WIB.
Pengumuman Pemenang Unggulan pada 30 Maret 2021 dan Pengumuman Pemenang Utama pada 22 April 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia.