Senin 04 Jan 2021 14:11 WIB

Pembangunan RS Lapangan Kota Bogor Terus Dikebut

Ratusan tenaga kesehatan sudah siap jika rumah sakit lapangan mulai beroperasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menyiapkan bantal dan kasur untuk rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Pemerintah Kota Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien COVID-19 karena tingkat keterisian tempat tidur pasien di RSUD Kota Bogor sudah melebihi 80 persen sementara jumlah kasus infeksi virus Corona di Kota Bogor terus bertambah.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas menyiapkan bantal dan kasur untuk rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Pemerintah Kota Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien COVID-19 karena tingkat keterisian tempat tidur pasien di RSUD Kota Bogor sudah melebihi 80 persen sementara jumlah kasus infeksi virus Corona di Kota Bogor terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Rumah sakit lapangan untuk pasien Covid-19 di Kota Bogor masih dalam proses pembangunan. Ditargetkan, tahapan pembangunan rumah sakit lapangan ini selesai pada 12 Januari 2021.

Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir menjelaskan, pembangunan fisik dari rumah sakit lapangan baru mencapai sekitar 50 persen.

“Kalau fisiknya kita masih ngejar baru sekitar 50 persen lah. Mudah-mudahan kekejar beberapa hari ini,” kata Ilham ketika dikonfirmasi, Senin (4/1).

Dia mengatakan, progres pembangunan rumah sakit lapangan ini harus cepat. Sehingga, yang digunakan merupakan sarana yang sudah ada. Yakni, Wisma Atlet di komplek GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Meski demikian, menurutnya progres tahapan dari pembangunan rumah sakit lapangan tidak semudah yang dibayangkan.

“Nah sekarang ini, sudah sampai progress tahapannya kita pengen di tanggal 12 itu selesai, tapi kelihatannya tidak semudah itu. Kan itu harus memakai lift darurat juga. Nah, kita mau nggak mau harus bergerak cepat, sinkronisasi semua dukunagn dari semua pihak,” kata Ilham menjelaskan.

Sementara itu, terkait dengan masalah sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit lapangan, saat ini sudah mencapai 80 persen. Di mana, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan penerimaan SDM untuk rumah sakit lapangan. Baik untuk tenaga kesehatan (nakes) maupun non nakes.

“Kalau masalah SDM, sistem, sekarang sudah mencapai 80 persen lah kalau SDM,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhary Rowi menjabarkan, ada total ratusan tenaga yang sudah siap jika rumah sakit lapangan mulai beroperasi.

Armein merincikan, di antaranya ada 10 dokter umum, empat dokter spesialis, 42 perawat, 12 tenaga non nakes seperti sopir dan delapan petugas keamanan. Sementara sisanya, ada empat dokter spesialis dan sepuluh perawat pembantuan dari RSUD Kota Bogor. Sebanyak 30 orang tenaga manajemen juga diturunkan RSUD Kota Bogor untuk rumah sakit lapangan.

"Kita buka 60 tempat tidur untuk perawatan dan rencananya ada IGD sebanyak 10 kasur," kata Armein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement