Senin 04 Jan 2021 06:14 WIB

24 Kapal, 7 Helikopter, dan 4 Drone Mencari ABK Hilang

7 ABK 32 Myeongmiho yang hilang terdiri 3 WNI, dan 2 jenazah warga Korsel ditemukan.

Kapal tim Sar gabungan Korsel masih mencari keberadaan lima ABK 32 Myeongminho, yang tiga di antaranya merupakan WNI yang tenggelam di Laut Jeju.
Foto: Dok KBRI
Kapal tim Sar gabungan Korsel masih mencari keberadaan lima ABK 32 Myeongminho, yang tiga di antaranya merupakan WNI yang tenggelam di Laut Jeju.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Operasi SAR di Perairan Jeju, Korea Selatan (Korsel), terus berlanjut. Operasi tersebut berusaha untuk mencari tujuh anak buah kapal (ABK) 32 Myeongminho yang hilang akibat kecelakaan di laut dekat Pulau Jeju, Korsel pada Selasa (29/12) malam waktu setempat.

Pencarian kini mencapai babak lanjutan dengan ditemukannya dua jenazah ABK. Satu jenazah ditemukan pada Rabu (31/12) dan satu orang lagi pada Ahad (3/1). Keduanya diduga merupakan awak kapal warga Korsel.

"Polisi masih melakukan identifikasi dengan memeriksa sidik jari korban dan sampel DNA. Lima awak lainnya termasuk tiga orang WNI dengan inisial IHP, S, dan DIS masih dinyatakan hilang," kata Duta Besar RI untuk Korsel, Umar Hadi dalam siaran pers, Senin (4/1).

Dia menjelaskan, operasi SAR pada Ahad, bertujuan mencari para awak kapal yang masih hilang semakin diintensifkan. Pemerintah Korsel, sambung dia, mengerahkan penambahan armada dengan  jumlah besar, yakni 24 kapal, tujuh helikopter, dan empat drone untuk menyisir lokasi SAR di laut dan udara.

Dari sisi personel, diterjunkan 84 orang penyelam dan 935 orang petugas dari unsur Korea Coast Guard (KCG), polisi, pemadam kebakaran, dan Angkatan Laut Korsel. "Penguatan operasi SAR dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dan menjangkau lokasi yang lebih luas di Laut Jeju," ucap Umar.

Kini, wilayah pencarian merentang sepanjang 40 kilometer (km) ke timur dan barat, serta 27,8 km ke utara dan selatan Pelabuhan Jeju. Lokasi SAR berpusat di 2,6 km di barat laut Pelabuhan Jeju.

"Tim SAR memusatkan pencarian di beberapa titik termasuk lokasi tempat kapal terakhir kali di lihat dekat Pelabuhan Jeju, lokasi penemuan jenazah yang pertama dan kedua, serta lokasi serpihan kapal ditemukan," kata Umar.

 

Hingga kini, sambung dia, tim KBRI Seoul masih berada di Jeju untuk berkoordinasi dengan KCG dan petugas tim SAR gabungan. Tim SAR sudah menemukan sejumlah barang yang diduga milik awak kapal dan satu komponen baling-baling kapal. Tim KBRI, menurut Umar, diizinkan melihat barang-barang yang ditemukan untuk membantu proses identifikasi kepemilikan temuan dimaksud.   

 

"Tim KBRI Seoul tetap berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili Pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di Tanah Air dengan tim SAR gabungan Pemerintah Korsel," kata Umar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement