REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Aceh Timur terus meluas sehingga sembilan kecamatan terendam banjir pada awal tahun tersebut. Ribuan warga terdampak bencana itu.
"Sembilan kecamatan yang terendam banjir yakni Rantau Selamat, Indra Makmu, Ranto Peureulak, Birem Bayeun, Pereulak, Idi Tunong, Darul Ihsan, Peudawa dan Idi Timur," kata Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi di Kota Banda Aceh, Minggu.
Menurut BPBA, data sementara dari BPBD Aceh Timur, terdapat 23 desa yang terendam banjir di sembilan kecamatan tersebut. Rumah yang terendam masih terdata di kawasan Kecamatan Idi Timur yakni sebanyak 125 unit.
Selanjutnya warga yang terdampak di Kecamatan Birem Bayeun 2.772 jiwa dalam 736 kepala keluarga (KK), Ranto Pereulak 604 jiwa dalam 151 KK, Idi Tunong 84 jiwa dalam 34 KK, Rantau Selamat 980 jiwa dalam 95 KK.
"Sementara petugas BPBD Aceh Timur masih terus melakukan evakuasi, mendata korban terdampak lain dan warga yang mengungsi, serta menyalurkan bantuan masa panik," kata Sunawardi.
Selain banjir, juga terjadi longsor tebing yang menutupi badan jalan sepanjang 15 meter di Desa Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun dan tanah longsor yang menimpa rumah warga di Desa Paya Awe Kecamatan Idi Tunong.
Banjir melanda Aceh Timur sejak Jumat (1/1) sekitar pukul 23.00 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Aceh Timur.
"Kondisi terakhir debit air di beberapa titik terus meningkat sehingga banjir mulai 20 hingga -100 centimeter," katanya.
Tidak hanya Aceh Timur, banjir sejak awal tahun 2021 tersebut juga terjadi di Kota Langsa, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.