Sabtu 02 Jan 2021 00:43 WIB

Top 5 News: Nasib Tragis Masyumi, Ronaldo Masuk Islam?

Ketua Umum Partai Berkarya memperingati kadernya untuk tidak bermain dua kaki.

Cristiano Ronaldo dikabarkan menjadi mualaf.
Foto:

4. Teringat Nasib Tragis Masyumi

Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dengan segala aktivitasnya mau tidak mau mengingatkan pada sebuah zaman ketika suasana genting demokrasi Indonesia di tahun 1960-an. Kala itu, di tengah suasana rezim yang berjargon 'demokrasi' terpimpin setidaknya ada dua pembubaran organisasi yang penting. Keduanya adalah Partai Masyumi selaku pemenang kedua Pemilu 1955 dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) dipimpin 'Bung Kecil' yang mantan perdana menteri pertama RI, Sutan Syahrir.

Pegiat sejarah dari komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) Beggy Rizkiyansyah menceritakan kisah pedih itu pada bukunya yang berjudul 'Kata Sebagai Senjata'. Dalam tulisan itu dia mengisahkan dengan menelusuri berbagai arsip dan dokumen suasana negara yang kala itu sangat tegang.

Prawoto: Politikus yang Menyatukan Ucapan dan Perbuatan (2) –  Hidayatullah.com

Terjadi persaingan politik yang panas untuk memperbutkan pengaruh di kekuasaan. Pertarungan kala itu klasik yakni antara kubu prokomunis dan anti komunis.

Masyumi selaku partai kedua pemenang pemilu 1955 yang paling mendapat deraan. Pertarungan antara Masyumi selaku kubu utama anti komunis dan PKI ini seolah tak berujung.

Baca berita selengkapnya di sini

5. Media Asing dari Amerika Hingga Israel Soroti Pembubaran FPI

JAKARTA -- Pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI) ini turut menjadi perhatian media asing. Pemerintah Indonesia memutuskan melarang aktivitas dan menghentikan segala kegiatan FPI, Rabu (30/12) lalu.

Sejumlah media Singapura dan Malaysia menyoroti pemberitaan dilarangnya FPI berkegiatan lagi. Di antaranya,  seperti Channel News Asia, The Strait Times, dan The Star. Ketiganya menyebut FPI sebagai organisasi Islam garis keras.

Media Israel laporkan pembubaran FPI.

Media The Star menjelaskan silsilah dibentuknya FPI serta menjelaskan siapa pemimpin FPI, Rizieq Shihab (HRS0 di mata publik. Sementara itu, media Qatar, Aljazirah, memberitakan hal serupa. Pemberitaan juga diliput oleh media Jepang Nikkei Asia, serta tidak luput dari pemberitaan penyiaran Deutsche Welle (DW) dari Jerman.

Dalam artikelnya yang berjudul "Indonesia bans hardline Islamic Defenders’ Front", Aljazirah juga mengutip FPI sebagai kelompok garis keras pembela Islam.

"Indonesia telah melarang kelompok garis keras yang kontroversial, tetapi berpengaruh secara politik, Front Pembela Islam, hampir tiga pekan setelah pemimpinnya ditangkap karena melanggar aturan virus korona," demikian diwartakan Aljazirah.

Baca berita selengkapnya di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement