Sabtu 02 Jan 2021 00:43 WIB

Top 5 News: Nasib Tragis Masyumi, Ronaldo Masuk Islam?

Ketua Umum Partai Berkarya memperingati kadernya untuk tidak bermain dua kaki.

Cristiano Ronaldo dikabarkan menjadi mualaf.
Foto:

2. Isu Liar Cristiano Ronaldo Mualaf dan Fakta Sebenarnya

JAKARTA -- Dua foto pesepakbola Portugal Cristiano Ronaldo telah berulang kali dibagikan di Facebook, Twitter, YouTube, dan diunggah lalu diklaim dia masuk Islam. 

Foto-foto tersebut telah beredar secara daring sejak 2014 dalam laporan tentang Ronaldo mengunjungi Dubai. Tidak ada laporan media yang kredibel atau pernyataan publik yang menunjukkan Ronaldo, yang dikabarkan beragama Katolik, telah masuk Islam.

Informasi Christiano Ronaldo mualaf bertebaran di media sosial

Klaim menyesatkan dan foto-fotonya dipublikasikan di blog berbahasa Indonesia pada 19 Desember 2020. Judul postingan tersebut, "Subhanallah, Cristiano Ronaldo Masuk Islam dan mengucapkan Assalamualaikum". Subhanallah dan Assalamualaikum adalah istilah Arab yang masing-masing menunjukkan kemuliaan bagi Tuhan dan Damai bersamamu. 

Baca berita selengkapnya di sini

3. AS akan Larang Impor Minyak Sawit, Termasuk dari Indonesia

JAKARTA  -- Amerika Serikat (AS) menyatakan, akan melarang semua pengiriman minyak sawit dari salah satu produsen terbesar di dunia. Hal itu setelah menemukan indikator kerja paksa dan pelanggaran lain di perkebunan yang masuk ke dalam rantai pasokan beberapa perusahaan makanan dan kosmetik paling terkenal di AS.

Direktur Eksekutif Kantor Perdagangan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS Ana Hinojosa mengatakan, perintah terhadap Sime Darby Plantation Berhad milik Malaysia dan anak perusahaan lokalnya, usaha patungan dan afiliasinya, mengikuti penyelidikan intensif selama berbulan-bulan oleh kantornya. Ia menjelaskan, penyelidikan secara masuk akal menunjukkan pelanggaran terhadap pekerja yang termasuk kekerasan fisik dan seksual, pembatasan pergerakan, intimidasi dan ancaman, jeratan hutang, pemotongan gaji dan kerja lembur yang berlebihan.

Dirinya mengungkapkan, beberapa masalah terlihat sistemik. Sebab terjadi di banyak perkebunan, yang membentang di sebagian besar negara itu.

Perkebunan sawit, ilustrasi

"Para importir harus tahu ada risiko reputasi, keuangan dan hukum yang terkait dengan mengimpor barang-barang. Itu dilakukan oleh kerja paksa ke Amerika Serikat," kata Hinojosa dalam konferensi pers telepon, seperti dilansir AP News, Jumat (1/1).

Perintah tersebut diumumkan hanya tiga bulan setelah pemerintah federal memberlakukan larangan sama terhadap raksasa minyak sawit Malaysia lainnya. FGV Holdings Berhad merupakan perusahaan minyak sawit pertama yang menjadi sasaran Bea Cukai karena kekhawatiran tentang kerja paksa. AS mengimpor 410 juta dolar AS minyak sawit mentah dari Malaysia pada fiskal 2020, mewakili sepertiga dari total nilai yang dikapalkan.

Baca berita selengkapnya di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement