Jumat 01 Jan 2021 15:48 WIB

Satgas Target Kesembuhan Pasien Covid-19 Sampai 100 Persen

Satgas ingin menurunkan risiko agar Indonesia didominasi zona aman.

Satgas Target Kesembuhan Pasien Covid-19 Sampai 100 Persen. Petugas kesehatan bersama pasien Covid-19 melakukan senam pagi di Gedung Balai Latihan Kerja, Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (30/12). Kementerian Kesehatan mencatat tingkat keterisian ruang isolasi dan gawat darurat atau ICU rumah sakit di beberapa daerah Indonesia melebihi batas aman dengan keterisian di atas 70 persen diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Satgas Target Kesembuhan Pasien Covid-19 Sampai 100 Persen. Petugas kesehatan bersama pasien Covid-19 melakukan senam pagi di Gedung Balai Latihan Kerja, Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (30/12). Kementerian Kesehatan mencatat tingkat keterisian ruang isolasi dan gawat darurat atau ICU rumah sakit di beberapa daerah Indonesia melebihi batas aman dengan keterisian di atas 70 persen diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menargetkan angka kesembuhan pasien yang terinfeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 bisa sampai 100 persen pada 2021. "Kita harus mencapai target 100 persen kesembuhan dan menekan angka kematian," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito sebagaimana dikutip dalam siaran pers Satuan Tugas di Jakarta, Jumat (1/1).

Ia mengemukakan angka kasus aktif, angka kesembuhan, dan angka kematian merupakan indikator capaian upaya penanggulangan penularan Covid-19. Pada 30 Desember 2020, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tercatat total 735.124 kasus dengan jumlah  pasien yang sudah sembuh sebanyak 603.741 orang (82,12 persen) dan jumlah pasien yang meninggal dunia 21.944 orang (2,9 persen).

Baca Juga

Menurut Satuan Tugas, jumlah kasus aktif Covid-19 di wilayah kabupaten/kota sangat bervariasi, namun ada 27 kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian lebih karena jumlah kasus aktifnya lebih dari 1.000. Wiku menjelaskan dalam peta risiko penularan virus corona, ada 44 kabupaten/kota yang berada di zona oranye atau zona risiko sedang selama 16 pekan berturut-turut mulai 6 September sampai 27 Desember 2020.

Namun, menurut dia, ada 16 kabupaten/kota yang berada di zona merah atau zona risiko tinggi selama empat pekan berturut-turut dari 6 September sampai 27 Desember 2020.

"Kita berharap di bulan ke-1, Januari 2021, kita bisa melakukan gebrakan di mana zonasi dapat berubah cenderung ke zona hijau. Kita sudah banyak belajar selama 10 bulan, sehingga tidak ada yang tidak mungkin, termasuk menurunkan risiko agar Indonesia didominasi zona yang lebih aman," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement