Kepala SMPN 9 Kendari, Mansur Mokuni mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat persetujuan kepada orang tua dan yang menyatakan setujuh dan mengizinkan anak-anaknya belajar tatap muka mencapai 70 persen.
"Ketika nanti tanggal 4 Januari kalau ada siswa yang datang di sekolah kemudian belum ada rekomendasi dari orang tua, maka siswa tersebut kita kembalikan ke rumahnya," katanya.
Dia mengatakan nantinya jika proses belajar tatap muka telah dilakukan, maka setiap pembelajaran tatap muka hanya diikuti sebanyak 15 orang atau 50 persen dari jumlah siswa dalam satu kali pertemuan setiap kelasnya, dan setiap jenjang mengikuti belajar tatap muka hanya dua kali dalam seminggu.
"Misalnya kelas VII Senin-Kamis, kemudian kelas VIII Selasa-Jumat, kelas IX Rabu-Sabtu seperti itu. Sisanya itu mereka belajar di rumah dalam jadwal belajarnya tetap satu minggu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
