Senin 21 Dec 2020 11:55 WIB

Anies Imbau Warganya Tetap di Rumah Saat Libur Akhir Tahun

Warga diminta mencari alternatif kegiatan berlibur di rumah.

Rep: Febryan A/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga melihat pameran karya peserta Kelas Jurnalis Cilik (KJC) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta, Ahad (20/12). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi  hingga 3 Januari 2021 dengan fokus mengendalikan mobilitas warga.
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA
Seorang warga melihat pameran karya peserta Kelas Jurnalis Cilik (KJC) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta, Ahad (20/12). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi hingga 3 Januari 2021 dengan fokus mengendalikan mobilitas warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi hingga 3 Januari 2021 dengan fokus mengendalikan mobilitas warga. Ia pun mengimbau agar warga Jakarta tetap berada di rumah selama periode libur akhir tahun.

“Kami menghimbau masing-masing dari kita menahan diri tidak liburan ke luar rumah apalagi ke luar kota. Jangan sampai liburan yang senangnya mungkin hanya sementara malah membuat orang-orang yang kita sayangi berisiko terpapar Covid-19 dan membuat mereka bahkan kita, terpisah karena harus menjalani isolasi ataupun dirawat karena Covid-19,” kata Anies dalam siaran pers resminya, Senin (21/12).

Baca Juga

Salah satu alasannya karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih terus meningkat. Kasus baru itu, kata Anies, didominasi oleh klaster keluarga. Per 7-13 Desember 2020 saja terdapat penambahan jumlah positif sebesar 3.821 kasus pada klaster keluarga.

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati menyarankan agar warga mencari alternatif kegiatan berlibur di rumah. Misalnya, dengan kegiatan memasak bersama keluarga, mengikuti tur virtual, ataupun menghadiri festival seni budaya yang diselenggarakan secara virtual.

“Perlu adanya hiburan pengganti berupa tontonan yang menarik bagi keluarga. Kalau boleh saran, yuk kita galang semua pihak untuk menghadirkan festival rakyat atau tur virtual yang dapat dinikmati seluruh anggota keluarga, bahkan di dalamnya (festival atau tur tersebut) kita bisa selipkan pesan-pesan untuk menjaga protokol kesehatan, sehingga hiburannya dapat pesannya juga dapat,” kata Tuty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement