REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2020. Penghargaan ini sekaligus melengkapi penghargaan yang sama tahun sebelumnya.
“Artinya inovasinya sudah melembaga dan sudah menjadi budaya. Jadi saya mengapresiasi teman-teman ASN Kota Bogor yang berhasil mempertahankan tradisi inovasi ini,” ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Bima Arya berharap, inovasi yang sudah menjadi tradisi dan sudah menjadi budaya di kalangan ASN Pemkot Bogor ini terus tercipta. Agar ASN Pemkot Bogor bisa memberikan pelayanan publik yang maksimal dengan cara-cara inovatif.
“Mudah-mudahan tidak langkah mundur. Dan tantangan ke depan khususnya di 2021 nanti adalah bagaimana kita harus terus berinovasi dalam pelayanan publik khususnya terkait dengan penangan Covid-19. Perlu inovasi-inovasi di lapangan dalam penanganannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Hanafi menjelaskan di tahun 2020 ini Pemkot Bogor sudah melahirkan sedikitnya 64 inovasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pemda punya kewajiban untuk melayani masyarakat. Melayani itu ada dua, yakni melayani dalam administratif dan melayani dalam program kegiatan. Semuanya tujuannya sama, yaitu mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Tahun ini ada 64 inovasi yang sudah dibuat oleh teman-teman OPD,” kata Hanafi.
Menurut Hanafi, penghargaan dari Kemendagri ini sangat memotivasi pemerintah daerah, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Untuk itu, dia berharap pada 2021 nanti ada pola-pola terbaru yang dilahirkan oleh para OPD.
“Jadi yang kita hasilkan hari ini saya akan evaluasi dengan OPD terkait dengan kira-kira yang terkendala kemarin itu apa, yang harus dilakukan oleh OPD itu seperti apa. Kita akan evaluasi semuanya. Dengan harapan 2021 kita lebih inovatif dengan pola-pola terbaru. Karena apapun alasannya, kita harus tetap melayani masyarakat di situasi apapun,” ujar Hanafi.
Mendagri, Tito Karnavian mengatakan Kemendagri ingin agar pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik meski di tengah pandemi.
“Salah satunya adalah dengan cara menciptakan iklim yang kompetitif antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah lainnya antar provinsi antar kota antar kabupaten," ujar Tito.
Oleh karena itu, Tito berharap ajang Innovative Government Awards (IGA) ini dapat memacu daerah-daerah yang kurang inovatif agar termotivasi dalam membangun daerahnya. Terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, ataupun penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
“Jadi saya sampaikan inovasi ini jangan hanya diberikan kepada mereka yang mendapatkan, tapi juga buat indeks dari yang rankingnya tertinggi antar provinsi, antar kota, antar kabupaten, sampai yang terendah, dan umumkan ke publik, sehingga yang kurang inovatif ini atau tidak ada datanya, tidak ada inovasi dia juga memiliki rasa malu karena publik daerahnya akan menilai siapa dia dan itu akan membuat dia terbangun, termotivasi," ujarnya.