REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Polisi Andi Rian R Djajadi mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar Front Pembela Islam (FPI). Kendati demikian, Andi enggan merinci secara detail masing-masing laskar FPI menerima berapa tembakan.
"Secara umum yang bisa saya sampaikan ke publik, luka tembak ada 18. Terus, tidak ada tanda-tanda kekerasan lain," ujar Andi saat dikonfirmasi, Jumat (18/12).
Sebelumnya, Sekretaris Umum (Sekum) DPP FPI Munarman, dalam pernyataan resmi kepada wartawan, Senin (7/12) menegaskan, keluarga para korban yang tak mengizinkan pihak RS Polri melakukan autopsi. Hanya saja tim dokter RS Polri, tetap melakukan autopsi untuk proses penyelidikan, dan penyidikan.
“Keluarga para syuhada (enam korban) ini, tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi jenazah,” kata Munarman.
Menurut Munarman, kondisi keenam jenazah tersebut, terdapat bekas luka tembakan minimal dua lubang bekas tembakan, di bagian dada yang kentara dari jarak dekat. Dari tubuh keenam jenazah itu, masing-masing terdapat minimal dua lubang bekas tembakan peluru.
Kemudian semua mengarah ke bagian jantung korban. Setidaknya satu orang minimal dua tembakan. Selain itu, Munarman mengungkapkan pada jenazah itu ada bekas luka-luka penyiksaan fisik.
"Ada yang tiga, ada yang empat tembakan. Dan semua tembakan itu, setelah kita lihat secara fisiknya, kita melihat di bagian dada, di jantung,” kata Munarman.
Dalam keterangan pers yang dirilis pada Rabu (9/12), FPI membeberkan kondisi enam jenazah laskarnya yang ditembak mati polisi. FPI menyebut, keenam laskar itu memiliki titik bekas luka yang serupa, yakni sama-sama mengarah ke organ jantung.
"Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru. Tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," demikian bunyi keterangan pers resmi FPI yang ditandatangani Ketua Umum FPI KH Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Rabu (9/12).
Berdasarkan keterangan ahli yang melihat bekas tembakan saat jenazah dimandikan, kata Shabri, diketahui tembakan dilepaskan dari jarak dekat. Selain itu, tembakan dilepaskan dari bagian depan dan bagian belakang badan para laskar.
"Menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada, dan ada yang dilakukan dari belakang," kata Shabri.