Kamis 17 Dec 2020 21:01 WIB

Satgas Soroti 23 Daerah yang Miliki Kasus Aktif Lebih 1.000

Masyarakat Indonesia memiliki ketahanan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat masih terdapat 4,5 persen atau 23 kabupaten kota yang masih memiliki kasus aktif lebih dari 1.000. Selain itu, Satgas juga memberikan perhatian khusus pada 29 persen atau 149 kabupaten kota yang memiliki kasus aktif sebanyak 101 hingga 1.000.

“33,5 persen atau 172 kabupaten kota ini betul-betul harus mengevaluasi penanganan Covid-19 di wilayahnya,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/12).

Selain itu, dia juga meminta, agar daerah meningkatkan penanganan Covid-19 dengan memastikan kualitas pelayanan pasien. Serta juga menegakan pengawasan protokol kesehatan terhadap masyarakat tanpa pandang bulu.

Kendati demikian, Satgas juga mencatat sebanyak 4,67 persen atau 24 kabupaten kota di Indonesia tak memiliki kasus aktif. Sedangkan sebanyak 17,1 persen atau 88 kabupaten kota memiliki kasus aktif kurang atau sama dengan 10 kasus.

“Saya apresiasi kepada 112 kabupaten kota ini yang berhasil mencatatkan kasus aktif yang tinggal sedikit lagi, bahkan sudah mencapai 0,” ucapnya.

Wiku menyebut, masih terdapat 27,8 persen atau 143 kabupaten kota yang memiliki kasus aktif antara 11 sampai 50 kasus. Serta sebanyak 16,9 persen atau 87 daerah yang memiliki 51 sampai 100 kasus aktif.

Dari data tersebut, kata Wiku, terlihat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia atau sebanyak 66,47 persen dari 514 kabupaten kota memiliki kasus aktif kurang atau sama dengan 100.

“Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketahanan dalam menghadapi pandemi dan ini adalah modal kita untuk terus menjaga ketangguhan dan tetap semangat,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement