REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengalaman dan kisah sukses alumni peserta Kartu Prakerja yang merasakan manfaat pelatihan yang diikutinya dalam program ini bisa memberikan inspirasi positif bagi generasi muda untuk tetap berkarya di tengah pandemi.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (15/12).
Airlangga mengaku senang sekaligus bangga mendengar kisah para penerima Kartu Prakerja yang datang dari Aceh, Nunukan, Pulau Rote hingga Jayapura. "Kisah-kisah mereka ini menjadi bukti keberhasilan tujuan program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling," ujar Menko Airlangga dalam rilisnya, Selasa (15/12).
Airlangga meyakini kisah sukses para penerima Kartu Prakerja ini dapat menginspirasi anak-anak muda lain untuk tetap semangat berkarya di tengah pandemi Covid-19.
Program Kartu Prakerja sendiri, pada awalnya dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19, dilakukan refocusing Program Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengapresiasi Pelaksana dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. Kartu Prakerja, kata Airlangga, menjadi pencapaian besar dalam pelaksanaan program pemerintah, mengingat program ini baru berusia kurang dari 1 tahun.
"Capaian program Kartu Prakerja di tahun 2020 harus terus dilanjutkan di tahun 2021. Dengan kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat yang harus terus ditingkatkan," ujar Airlangga.
Salah seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi berbagi pengalaman. Awalnya, ia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara. Namun akibat pandemi tempatnya bekerja harus ditutup, sehingga ia kehilangan pekerjaan.
“Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan isteri dan dua anak saya,” kenangnya.
Ia pun mendapat informasi di media sosial mengenai pembukaan gelombang ketiga Kartu Prakerja. Kemudian, ia dinyatakan lolos menjadi penerima Kartu Prakerja pada Mei 2020 dan mengikuti pelatihan bagaimana memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.
Tak lama, Rio mendengar informasi ada sebuah perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja. Ia pun diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahaan.
“Saldo pelatihan sebesar Rp 1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya,” urainya.
Karirnya terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya. “Saya pilih pelatihan ‘Panen Orderan Melalui Internet’ untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini,” jelas Rio.
Untuk diketahui, 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta adalah Putri Puspita Lokanazea (Aceh), Ubaidillah (Banten), Eka Prayoga (Jawa Tengah), Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat), Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta), I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali), Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara), Edy Sukardi (Kalimantan Utara), Putri Dewi (Maluku Utara), Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur), dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).