REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan target pemerataan jaringan 4G di seluruh wilayah Indonesia pada 2022 mendatang lebih cepat 10 tahun. Menurut Johnny, akselerasi perluasan jaringan 4G ke 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G atau dikenal sebagai blankspo, baik di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) maupun non-3T, awalnya direncanakan selesai pada tahun 2032.
Namun, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dimajukan satu dekade sebagai upaya mengantisipasi pandemi Covid-19 dan dinamika dunia digital.
"Mempercepat satu dekade, 10 tahun lebih awal untuk menghadirkan 4G coverage di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia 83,218 desa dan kelurahan pada akhir tahun 2022 sudah bisa dilayani dengan 4G sinyal coverage,” kata Johnny dalam siaran Pers usai hadir di Peringatan Hari Nusantara ke-63 Tahun 2020 di Econvention Ancol, Jakarta, Ahad (13/12).
Ia berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan seluruh elemen bangsa, pada akhir tahun 2022 nanti seluruh desa dan kelurahan di Indonesia yang berjumlah 83.218 sudah bisa terjangkau sinyal 4G.
“Ada 3.435 desa dan kelurahan yang berada di wilayah non-3T, para pimpinan operator seluler telah berkomitmen secara simultan untuk menyelesaikan pembangunan atau menghadirkan sinyal di wilayah non-3T tadi selambat-lambatnya pada tahun 2022 juga, sehingga sisanya 9.113 desa dan kelurahan akan dibangun oleh Kominfo,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Johnny, akselerasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga dilakukan dengan percepatan pemerataan internet akses WiFi untuk seluruh 3.126 fasilitas pelayanan kesehatan. Ia mengatakan, pemerataan internet akses wifi jika dengan cara biasa-biasa baru dapat dilakukan atau dapat diselesaikan pada tahun 2027.
"Namun kali ini dipercepat 7 tahun yang memungkinkan pada akhir tahun ini seluruhnya yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air dapat terlayani dengan WiFi,” ujarnya
Ia menyadari pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi menjadi tantangan tersendiri lantaran terdiri dari 17.500 pulau yang tersebar di Tanah Air. Namun, Pemerintah berkomitmen untuk membangun berbagai infrastruktur teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).
Mulai dari membangun 348 ribu kilometer fiber optik backbone broadband di daratan sepanjang 226 ribu KM dan di dasar laut 123 ribu KM, penggunaan 9 satelit telekomunikasi diantaranya 5 satelit telekomunikasi nasional dan 4 satelit telekomunikasi asing, dan berencana meletakkan satelit multifungsi dengan kapasitas 150 GB per second di 146 bujur timur slot orbit Indonesia.
Johnny berharap Satelit Multifungsi Republik Indonesia atau SATRIA itu pada kuartal ke-IV tahun 2023 nanti sudah bisa digunakan. Ia mengatakan Dengan adanya Satelit SATRIA-1 pada tahun 2003 nanti diharapkan ada 93.900 sekolah akan dilayani melalui akses internet yang langsung dihubungkan ke satelit.
"Kemudian, akses internet sisanya akan digunakan untuk pelayanan pemerintah, baik pemerintahan desa, Kamtibmas dan kebutuhan kemasyarakatan lainnya," katanya.