REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Gempa bumi yang berpusat di laut pada jarak 28 km Barat Daya Brebes, Jateng, getarannya juga dirasakan di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan, Jumat (11/12) pukul 05.51 WIB. Bahkan, puluhan rumah warga beserta Puskesmas dan gedung Posyandu rusak akibat gempa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, menjelaskan, dampak gempa paling parah dirasakan di Dusun Satu, Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin. Di dusun tersebut, ada 23 unit rumah warga yang rusak.
‘’Empat rumah rusak sedang dan 19 rumah rusak ringan,’’ ujar Indra.
Adapun empat rumah yang mengalami kerusakan sedang itu masing-masing milik Caswa (50 tahun), Darki (75 tahun), Ati/Carka (80 tahun) dan Marsijah (50 tahun).
Selain merusak rumah warga, getaran gempa bumi itu juga menyebabkan gedung Puskesmas Terpadu dan gedung Posyandu mengalami rusak ringan. Kerusakan pada dua fasilitas umum itu berupa genteng yang berjatuhan.
‘’Tidak ada korban jiwa,’’ kata Indra.
Selain di Desa Cipondok, kata Indra, getaran gempa bumi juga dirasakan di wilayah lainnya. Secara keseluruhan, ada 16 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Kuningan yang merasakan guncangan gempa bumi tersebut.
Adapun desa-desa itu, yakni Desa Cibeureum, Desa Kawungsari, Desa Sukadana, Desa Sukarapih di Kecamatan Cibeureum.
Selain itu, Desa Cibingbin, Desa Bantarpanjang, Desa Cipondok, Desa Dukuhbadag, Desa Sindangjawa, Desa Ciangir , Desa Citenjo, Desa Sukamaju, Desa Sukaharja dan Desa Cisaat di Kecamatan Cibingbin.
Sedangkan di Kecamatan Cimahi, getaran gempa dirasakan di Desa Kananga dan Desa Cimulya.
‘’Gempa dirasakan di beberapa wilayah itu dengan durasi bervariasi antara 3 - 20 detik,’’ terang Indra.
Menurut Indra, wilayah-wilayah itu dilaporkan saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Sedangkan, untuk Desa Cipondok, sedang dilakukan pengerahan massa untuk perbaikan bangunan rumah yang terdampak.
‘’Kami menghimbau masyarakat agar tidak panik, jangan terpancing isu yang tidak jelas dan pastikan informasi dari lembaga/instansi resmi,’’ kata Indra.
Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, menjelaskan, gempa bumi itu berpusat pada kedalaman lima kilometer.
''Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu berkekuatan M=4.2,'' ujar Faiz, Jumat (11/12).
Faiz menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal. Selain di Kabupaten Kuningan, getaran gempa juga dirasakan di Kabupaten Cirebon.