REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STMIK) Nusa Mandiri jalin kerja sama dengan Pintaria (PT HarukaEDU) dalam rangka mendukung pembelajaran blended learning. Pintaria adalah penyedia platform dan jasa penyelenggaraan program pendidikan jarak jauh (PJJ) yang menawarkan berbagai jenis program pelatihan berbasis daring.
Ketua Yayasan Indonesia Nusa Mandiri, Sigit Swasono Djauhari dan Ketua STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan Novistiar Rustandi selaku presiden direktur dan Gerald Wiratmo Adli Ariff, direktur PT HarukaEDU.
Sigit mengatakan, penandatanganan tersebut, menjadi modal untuk menciptakan layanan pendidikan yang optimal kepada mahasiswa. “Kerja sama ini sebagai modal untuk menciptakan layanan pendidikan yang optimal kepada mahasiswa yang tidak bisa mengikuti pendidikan secara tatap muka. Sehingga kehadiran Pintaria dapat membantu mahasiswa yang terkendala waktu, biaya dan tempat menjadi terpecahkan dengan blended learning,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/12).
Selain itu, penerapan blended learning juga memudahkan mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang felksibel. “Kehadiran Pintaria dapat membantu mahasiswa yang terkendala waktu, biaya dan tempat bisa terpecahkan dengan blended learning yang dapat diakses secara fleksibel dengan banyaknya tawaran program pilihan,” tambahnya.
Sementara itu, Gerald Wiratmo Adli Ariff mengatakan, Pintaria ingin menghadirkan PJJ yang berkualitas melalui program-program unggulannya. Sehingga mahasiswa akan lebih optimal dalam melaksanakan PJJ tersebut.
“Harapan kami dalam kerja sama ini adalah nantinya melalui program-program unggulan full PJJ yang berkualitas, bisa mempercepat realisasi visi agar STMIK Nusa Mandiri menjadi institusi unggulan di bidang ekonomi kreatif, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis teknologi informasi jauh sebelum tahun 2033,” katanya.