REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Industri properti nasional mulai terlihat tanda-tanda kebangkitan mendekati akhir tahun ini. Hal ini mengingat dampak pandemi memberikan tekanan industri ini pada kuartal satu sampai tiga 2020.
Berdasarkan riset Rumah.com sebagai portal properti di Indonesia, pembangunan sarana transportasi massal seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) terus berjalan. Tersedianya sarana MRT, LRT, dan jalur komuter (KRL commuterline) menjadi daya tarik bagi konsumen properti di Jabodetabek.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan langkah perusahaan BUMN Adhi Commuter yang membangun 10 apartemen dengan bendera LRT City sepanjang jalur LRT di Jabodetabek seiring pembangunan LRT yang masih berjalan. Sebelumnya pengembang BUMN Perumnas bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) lebih dulu mengembangkan tiga hunian berkonsep TOD jalur KRL.
“Dalam beberapa tahun terakhir, tata kota Jakarta Raya berkembang pesat. Transportasi umum menjadi jauh lebih nyaman dan terkoneksi, baik di dalam kota Jakarta maupun dengan wilayah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Masyarakat mulai merasa mudah dan nyaman dalam bepergian. Ini membuat minat konsumen dalam membeli properti bergeser. Kini, mereka tak lagi keberatan membeli properti di lokasi yang agak jauh dari Jakarta, asalkan dekat dengan transportasi umum seperti KRL, TransJakarta, ataupun LRT dan MRT,” kata Marine saat konferensi pers virtual, Selasa (8/12).
Menurutnya fokus pemerintah menjadikan infrastruktur sebagai ujung tombak perekonomian nasional masih akan terlihat pada 2021 dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,8 triliun. Anggaran ini naik sebesar 47,2 persen dari anggaran 2020 sebesar Rp 281,1 triliun setelah mengalami penyesuaian terkait situasi pandemi.
Besaran anggaran infrastruktur pada 2021 mencapai 24 persen dari total APBN 2021, pembangunan infrastruktur ini ditujukan untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, serta peningkatan konektivitas. Adapun peningkatan konektivitas ini bisa berdampak langsung pada perkembangan properti pada daerah-daerah satelit.
Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menunjukkan kenaikan indeks harga properti pada area-area yang dilintasi oleh jalur tol seperti di Depok. Saat indeks harga Depok kuartal ketiga 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 2,61 persen secara tahunan, kecamatan-kecamatan yang dilewati dekat dengan jalur tol baru justru mengalami kenaikan seperti Cimanggis (sembilan persen), Limo (empat persen) dan Cinere (tiga persen).
Sedangkan di kelurahan Cinangka di Kecamatan Sawangan, Depok, mengalami kenaikan hingga 35 persen serta sejumlah kecamatan di Tangerang Selatan yang berada di sekitar tol Cinere-Serpong juga mengalami kenaikan seperti Pondok Cabe (enam persen), Serpong (12 persen), dan Pamulang (19 persen).
“Langkah pemerintah yang terus menitikberatkan pembangunan infrastruktur konektivitas membuat konsumen semakin yakin bahwa properti-properti sekitar transportasi umum ini memiliki prospek yang bagus kemudian hari,” ucapnya.
Marine mengaku optimisme industi properti masih tinggi pada tahun depan. Hal ini tak lepas dari fokus pemerintah dalam mempermudah kepemilikan rumah.