Kamis 27 Sep 2018 12:56 WIB

Tarif Tol Desari Dibandrol Rp 9.000

Tarif tol dinilai terlalu mahal dengan jarak tempuh yang dianggap dekat.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Suasana proyek Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) di Jakarta, Kamis (30/8).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana proyek Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) di Jakarta, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tol Depok-Antasari (Desari) seksi I Antasari-Brigif sudah rampung dan diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (27/9). Untuk tarif, tol baru tersebut akan membebankan biaya sebesar Rp 9.000 untuk para pengguna.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, panjang Jalan Tol Desari Seksi I Antasari-Brigif sepanjang 5,8 kilometer. Adapun operator tol yang akan membentang hingga daerah Citayam Depok yakni PT Citra Waspphutowa.

"Berdasarkan perhitungan, tarif Tol Desari Seksi I Antasari-Brigif ditetapkan seharga Rp 9.000," ujar Herry dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/9).

Namun harga tersebut mendapat kritikan warga. Seorang pengguna jalan, Suhana (47 tahun) warga Limo Depok menegaskan bahwa tarif tol Tol Desari Seksi I Antasari-Brigif terlalu mahal untuk jarak yang cukup dekat, 5,8 kilometer. "Tarifnya mahal," ucap dia singkat.

Namun, menurut Suhana, dengan adanya Tol Desari Seksi I Antasari-Brigif cukup sedikit membantu mengatasi masalah kemacetan yang selama ini kerap terjadi di kawasan Limo dan Cinere. "Lumayan dapat sedikit menghindar kemacetan dan waktu tempuh sedikit lebih cepat," pungkasnya.

Tol Desari akan diresmikan pada Kamis. Rencananya setelah peresmian tol akan digratiskan selama sepekan bagi para pengguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement