Selasa 08 Dec 2020 00:44 WIB

Belasan Rumah dan Perahu Rusak Dihandap Gelombang Pasang

Gelombang pasang juga membuat tanggul penahan gelombang Tambak Lorok jebol.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga berdoa saat berziarah di makam kerabatnya di tempat pemakaman umum (TPU) yang terdampak abrasi di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga berdoa saat berziarah di makam kerabatnya di tempat pemakaman umum (TPU) yang terdampak abrasi di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 13 rumah yang dihuni 14 kepala keluarga (KK) di lingkungan Tambak Lorok, wilayah RT 01/ RW 15, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang mengalami kerusakan setelah dihantam gelombang pasang Laut Jawa.

Gelombang pasang yang terjadi akibat cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir, sebelumnya telah membuat tanggul penahan gelombang di lepas pantai Tambak Lorok jebol. Dampaknya, hempasan gelombang langsung menghantam pemukiman warga.

Sekretaris Lurah Tanjung Emas, Wartana mengungkapkan, hempasan gelombang pasang yang merusakkan rumah warga tersebut terjadi pada Ahad (6/12) dini hari. Puncaknya pada pukul 03.00 WIB.

Tercatat sebanyak 13 rumah yang dihuni oleh 14 KK mengalami kerusakan, baik sedang maupun rusak parah. “Bahkan ada rumah milik warga yang hampir 50 persen mengalami kerusakan,” ungkapnya, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/12).

Beruntung, lanjutnya, peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kendati gelombang pasang tersebut berlangsung pada dini hari puluhan jiwa penghuni 13 rumah tersebut sedang beristirahat.

Karena, umumnya kerusakan yang dialami umumnya merupakan bagian belakang bangunan rumah. “Data dari Kelurahan tanjung Emas, tidak ada korban jiwa, kecuali kerusakan bangunan rumah,” ungkapnya.

Dari inventarisiasi yang dilakukan oleh aparat Kelurahan Tanjung Mas pascaterjadinya peristiwa, lanjut Wartana, ke-13 rumah yang mengalami kerusakan berada di lingkungan RT 01/ RW 15 Kelurahan Tanjung Mas.

Masing-masing milik Jum Sani, Mur Faizah, Mulyono, Suranto, Darmadi, Kamin, Muhammad Soleh, Slamet Romandhon, Siti, Sutrimo, Ngatminah, Sarmonah serta bangunan rumah milik Toni.

“Terkait musibah akibat gelombang pasang tersebut, sudah dikoordinasikan kepada Pemerintah Kecamatan Semarang Utara dan juga diteruskan kepada instansi terkait di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk ditindaklanjuti, ” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik rumah yang mengalami kerusakan, Romadhon mengungkapkan, warga Tambak Lorok sebelumnya memang mengetahui kondisi cuca dan gelombang laut mulai tidak kondusif menjelang Sabtu pukul 24.00 WIB.

Menjelang Ahad pukul 03.00 WIB, angin bertiup dengan kencang dan hempasan gelombang air laut yang mencapai pemukiman semakin tinggi. Tak beberapa lama kemudian hempasannya mulai merusakkan bangunan rumah milik warga.

Termasuk bagian belakang bangunan rumahnya sendiri juga mengalami kerusakan lumayan parah,  beberapa ruangan bagian belakang hancur akibat dihempas gelombang pasang tersebut musim angina barat tersebut.

Tak hanya rumah warga, belasan perahu nelayan yang tertambat di dermaga pun tak luput dari kerusakan. “Karena umumnya perahu nelayan ditambatkan saling berjajar di sepanjang dermaga Tambak Lorok ini,” tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement