REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 15 dari 24 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak dua hari terakhir. Banjir berdampak ke 1.931 jiwa yang harus mengungsi dari 10 kecamatan.
"Hingga pagi ini, laporan sementara yang diterima terdapat 1.931 jiwa dari 481 kepala keluarga (KK) di 10 kecamatan di Aceh Timur harus mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu (5/12).
Sementara untuk korban terdampak banjir yang tidak mengungsi, kata Ashadi, sebanyak 24,3 ribu jiwa dari 6,2 ribu KK tersebar di 15 kecamatan. Kecamatan tersebut yakni Peureulak Timur, Julok, Peudawa, Sungai Raya, Indra Makmur, Bireum Bayeun, Peureulak, Ranto Peureulak, Pante Bidari, Idi Tunong, Nurussalam, Peureulak Barat, Idi Rayeuk, Darul Ihsan dan Madat.
Ashadi merinci1.931 jiwa yang mengungsi itu tersebar di Kecamatan Pereulak Timur 76 jiwa 19 KK, Kecamatan Sungai Raya 200 jiwa dari 50 KK, Kecamatan Indra Makmur sebanyak 832 jiwa dalam 208 KK. Kemudian, di Kecamatan Rantau Pereulak 2020 jiwa dari 55 KK, Kecamatan Nurussalam 320 orang dalam 80 KK, Kecamatan Pereulak Barat sembilan jiwa dalam dua KK, Kecamatan Idi Rayeuk 126 jiwa dari 30 KK, dan di Kecamatan Madat 148 jiwa dalam 37 KK.
"Rata-rata mereka mengungsi ke meunasah (mushola) dan rumah tetangga atau di tempat yang lebih tinggi. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini," ujar Ashadi.
Kondisi terakhir sampai saat ini, lanjut Ashadi, debit air masih terus naik di setiap kecamatan karena hujan terus mengguyur daerah tersebut. Sejauh ini terus dilakukan koordinasi guna penyaluran bantuan logistik kepada masyarakat terdampak banjir.
"Kami sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak banjir,” kata Ashadi.