REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 170 perwira siswa (pasis) dari tiga matra (TNI AD, AL, dan AU) serta Polri selesai mengikuti Pendidikan Reguler (Dikreg) angkatan ke–47 Sesko TNI. Kegiatan pendidikan selama tujuh bulan itu pun ditutup secara resmi oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Dr (HC) Hadi Tjahjanto secara virtual di Gedung Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/12).
Dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, menyebutkan, upacara penutupan tersebut, dilakukan Panglima TNI di Jakarta dengan menghadirkan tiga Pasis sebagai lulusan terbaik yang mewakili rekan-rekan mereka. Sedangkan Pasis lainnya mengikuti kegiatan secara virtual dan berada di Mako Sesko TNI, Kota Bandung.
Ketiga Pasis tersebut juga mendapatkan penghargaan, mereka yaitu Kolonel Inf Edwin Adrian Sumantha, SH, PG (Akmil 1997), Kombes Pol Ahmad Yusep, SIK, SH, MH (Akpol 1996) sebagai Lulusan Terbaik dari Polri, dan Kolonel Pnb Andreas A Dhewo, MTr (Han) sebagai Penulis Karya Tulis Terbaik.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan, Sesko TNI sebagai pusat keunggulan menjadi kawah chandradimuka bagi kader-kader pemimpin TNI dan Bangsa. Lulusan Sesko TNI, kata dia, hendaknya terus mengembangkan kemampuan diri serta membangun sinergi dalam menyikapi dinamika lingkungan strategis.
Menurut Panglima TNI, para Perwira dalam pendidikan Sesko TNI telah memberikan warna dan semakin melengkapi, baik dalam proses pembelajaran maupun pelaksanaan tugas ke depan. “Semangat integratif ini harus terus dipelihara dan dijaga untuk memantapkan sinergi TNI-Polri sebagai pilar bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Saya ingin menyampaikan apresiasi atas partisipasi para perwira Polri di Sesko TNI,” tutur dia.
Panglima TNI mengingatkan, spektrum tantangan ke depan semakin kompleks seperti yang terjadi saat ini pandemi Covid-19. Situasi pandemi ini, kata dia, memengaruhi kondisi sosial dan ekonomi dan muncul ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa melalui politik identitas. Fenomena post truth terbentuk dengan luasnya penggunaan media sosial dan internet.
TNI, sambung Panglima, akan selalu mewaspadai bentuk ancaman lainnya seperti terorisme, separatis bersenjata, bencana alam, dan lain sebagainya. Sebagai alat utama pertahanan negara, kata dia, TNI tidak akan tinggal diam saat persatuan dan kesatuan bangsa diganggu.
"Berbagai tantangan tersebut membutuhkan pemahaman yang komprehensif serta model kepemimpinan integratif," tutur dia.
Panglima TNI mengatakan, diperlukan sinergi dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama, cita-cita nasional, dengan cara-cara yang efektif dan efisien. “Bekal tersebut sudah para Perwira dapatkan selama menempuh Pendidikan di Sesko TNI,” ujar dia.
Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-47 Sesko TNI TA 2020 diikuti oleh 170 Pasis yaitu TNI AD (74 Pasis), TNI AL (39 Pasis), TNI AU (36 Pasis), Polri (17 Pasis), dan empat Pasis dari negara-negara sahabat Pasis AD Filipina, AU India, AU Pakistan, dan Pamen AD Singapura (masing masing satu Pasis).