Rabu 02 Dec 2020 21:06 WIB

Termakan Hoaks Reuni 212, Puluhan Remaja di Monas Diamankan

Dua dari 24 remaja yang diamankan kedapatan membawa senjata tajam.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Suasana kawasan Monas di Jakarta. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Suasana kawasan Monas di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengamankan 24 remaja, yang dua di antaranya membawa senjata tajam (sajam), ketika berkumpul di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (2/12). Remaja yang mayoritas berasal dari Banten itu datang ke Jakarta karena mendapat kabar bohong adanya Reuni 212 di Monas.

Kapolsek Gambir Komisaris Polisi Kade Budiyarta mengatakan, 24 remaja itu terdiri dari lima kelompok. Mereka datang karena termakan kabar bohong di media sosial bahwa ada acara Reuni 212 di Monas. Padahal, kegiatan Reuni 212 tahun ini digelar secara virtual dan ditayangkan di kanal YouTube.

Baca Juga

"Mereka ini ingin ikut karena ajakan di media sosial," kata Budi ketika dikonfirmasi, Rabu.

Budi menambahkan, di antara 24 remaja itu terdapat dua orang yang membawa senjata tajam. "Sajam itu ada dua yang bawa dari dua kelompok. Ini masih kami selidiki motifnya," ungkap Budi.

Dua remaja itu kini dibawa ke Mapolsek Gambir untuk dimintai keterangan. Sedangkan, remaja lainya akan segera dipulangkan.

Budi pun mengimbau orang tua untuk mengawasi anaknya dalam menggunakan media sosial (medsos). "Jangan mudah percaya dengan medsos. Orang tua juga mesti menjaga anaknya," kata Budi.

Sebelumnya, Mabes Polri menegaskan akan membubarkan kegiatan yang menimbulkan atau mengundang kerumunan massa di tengah situasi pandemi Covid-19, termasuk rencana kegiatan Reuni 212 yang biasanya digelar pada 2 Desember. Reuni 212 pada tahun ini sudah dinyatakan ditunda oleh pihak penyelenggara.

"Tentu Polri akan melakukan tindakan tegas kalau masih ada yang mau melakukan kerumunan, kami akan bubarkan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Awi Setiyono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (1/12).

Menurut dia, Polri sudah berulang kali menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. Polri pun tetap pada sikapnya untuk tidak mengeluarkan izin keramaian di tengah pandemi.

"Kami tidak akan mengeluarkan izin dan tentu kami akan antisipasi. Kami ingatkan kepada mereka yang masih menghendaki, yang demikian, jangan berharap," ujarnya.

Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan Front Pembela Islam (FPI) sepakat menunda sementara rencana pelaksanaan Reuni 212 tahun ini. Sikap bersama itu disampaikan dalam keterangan pers yang diterima Republika, pada Selasa (17/11). Keterangan pers itu ditandatangani oleh Ketum FPI KH Shobri Lubis, Ketum GNPF-U Yusuf M Martak dan Ketum PA 212 Slamet Ma'arif.

Permohonan izin Reuni 212 tahun ini di kawasan Monas yang tidak dikabulkan menjadi alasan penundaan acara. Pihak kepolisian pun tak memberikan izin keramaian.

photo
Habib Rizieq Shihab - (republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement