REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Kabupaten Bekasi mencapai 6.164 kasus per Selasa 1 Desember 2020. Angka kumulatif ini hampir separuh lebih sedikit dibandingkan dengan Kota Bekasi yang telah mencapai 10.391 kasus pada Rabu 2 Desember 2020.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, menuturkan, sebaran kasus aktif di wilayahnya masih terpantau di 20 kecamatan. Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Cikarang Utara yakni sebanyak 84 kasus, Cikarang Selatan 51 kasus, Tambun Selatan 48 kasus, Cibitung 41 kasus, Cikarang Barat 38 kasus dan Babelan 38 kasus. Kasus aktif di Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/12) mencapai 456 kasus.
“Tiga kecamatan yang bertahan sebagai zona hijau di Kabupaten Bekasi, yakni Bojongmangu, Muaragembong dan Sukawangi,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12).
Dalam menekan kasus Covid-19, pemkab dan pemerintah Kota Bekasi sama-sama mengklaim terus melakukan pelacakan kasus. Salah satunya adalah dengan tes swab massal. Pemkot Bekasi telah melaksanakan tes massal sebanyak 10.000 swab mulai pekan terakhir Oktober 2020.
“(Sejak) 26 Oktober kemarin, cuma kita ada sedikit selang waktu akibat libur panjang sampai tanggal 6 November. Nah puskesmas itu setelah menerima hasil harus menginput dengan rapi siapa saja yang kena. Kalau penanganan pararel jalannya. Karena harus diinput mereka ke pelaporan yang sudah disiapkan bidang pelayanan,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, beberapa waktu lalu.
Sementara Pemkab Bekasi, berencana akan melaksanakan swab massal kepada 12 ribu pekerja pabrik. Wakil I Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, menuturkan, tes massal akan dilakukan setelah pihaknya selesai menyiapkan lokasi isolasi terpusat.
Hendra mengungkapkan, alasan dilakukannya tes swab massal, lantaran sektor industri menjadi penyumbang 60 persen kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, atau kurang lebih 3000 kasus positif berasal dari sektor Industri.
"Dalam tahap pertama, kami akan lakukan 12 ribu tes swab massal, selama 12 hari kedepan, dengan per harinya sebanyak 1000 orang akan dilakukan tes," ucapnya dalam kesempatan terpisah.
Dengan swab massal, Hendra yang juga Kapolres Metro Bekasi berharap dapat menjaring atau mendeteksi pekerja pabrik yang ternyata positif corona, tapi tidak ada gejala.
"Ini juga upaya untuk memutus penyebaran kasus covid-19, jadi yang positif segera di lakukan perawatan dan di lakukan treatment, serta di lakukan karantina terpusat," ucap dia.